BACAKORAN.CO — Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, kembali menjadi sorotan publik setelah menyebut seruan pembubaran DPR sebagai tindakan “tolol sedunia”.
Pernyataan tersebut memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan, termasuk diaspora Indonesia di luar negeri.
Salah satu respons paling mencolok datang dari Salsa Erwina Hutagalung, aktivis muda yang tinggal di Denmark dan dikenal sebagai juara debat Asia Pasifik serta finalis World Universities Debating Championship (WUDC) Berlin 2012.
Tantangan Debat dari Aktivis Diaspora
BACA JUGA:Sahroni Tanggapi Seruan Bubarkan DPR di Medsos: Itu Mental Orang Tolol Sedunia!
Melalui akun media sosialnya @salsaer, Salsa secara terbuka menantang Sahroni untuk berdebat secara profesional mengenai kontribusi DPR terhadap kesejahteraan rakyat.
Ia mempertanyakan relevansi tunjangan besar yang diterima anggota DPR di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang semakin tertekan.
Salsa menyoroti fakta bahwa anggota DPR menerima tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan, belum termasuk gaji pokok dan dana aspirasi yang nilainya bisa mencapai miliaran rupiah.
Sementara itu, rakyat harus menghadapi kenaikan pajak dan harga kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Kabinet Prabowo Makin Gemoy, DPR Sahkan RUU BPP Haji Jadi Kementerian
Ironisnya, dalam RAPBN 2026, alokasi anggaran untuk DPR justru meningkat menjadi Rp9,9 triliun—kenaikan signifikan dalam lima tahun terakhir.
“Update 18 jam tantangan debat terbuka profesional kepada Ahmad Sahroni dari @official_nasdem. Pecat,” tulis Salsa dalam unggahan Instagram-nya, Rabu (27/8/2025).
Respons Sahroni
Alih-alih menerima tantangan debat, Ahmad Sahroni memilih untuk tidak meladeni.
“Ane nggak akan ladenin orang yang ajak debat ane, ane mau bertapa dulu biar pinter karena ane masih bodo. Ane ini masih bego,” tulis Sahroni dalam unggahan Instagram story-nya.