Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyatakan bahwa pendekatan persuasif menjadi prioritas, namun pihaknya tetap siap jika situasi memanas.
“Kami siagakan tim negosiator, Dalmas, hingga pasukan pengendalian huru-hara (PHH). Tapi harapannya, cukup tim negosiator dan Dalmas awal saja yang turun,” kata Kombes Harryo, dikutip dari paltv.co.id.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, juga memastikan turun langsung memantau jalannya aksi.
Ia menegaskan bahwa pengamanan dilakukan sesuai perintah langsung dari Presiden RI.
BACA JUGA:Warga Pati Demo di KPK, Desak Bupati Sudewo Segera Jadi Tersangka Korupsi
“Kami akan kawal dan bekerja sama dengan TNI sesuai perintah Presiden untuk memastikan situasi di Sumsel tetap terjaga,” ujarnya, dikutip dari Kumparan.com.
Pihak kepolisian juga menyatakan tidak akan menghalangi aksi, dan bahkan siap memfasilitasi bila perwakilan mahasiswa ingin berdialog langsung dengan anggota DPRD.
“Kami berikan ruang dan fasilitasi pertemuan dengan anggota dewan, selama tetap tertib dan tidak melanggar hukum,” ujar Kombes Harryo.
Jalan Ditutup, Sekolah Diliburkan
Aksi yang dipusatkan di kawasan DPRD Sumsel membuat aparat menerapkan rekayasa lalu lintas besar-besaran.
BACA JUGA:Indonesia in Chaos: National Police Chief Orders Open Fire on Anarchist Protesters in Jakarta
Penutupan jalan dilakukan secara situasional di beberapa titik utama kota Palembang.
Kasatlantas Polrestabes Palembang, AKBP Final Sukma Radipta, menyebutkan ada tiga titik utama pengamanan lalu lintas: Simpang 5 DPRD, depan Gedung DPRD, dan Mapolda Sumsel.
“Penutupan jalan dilakukan menyesuaikan dengan eskalasi massa. Kalau makin padat, akses bisa ditutup total,” ujar AKBP Final kepada Sumselupdate.com.