“Selamatkan industri rokok nasional, selamatkan puluhan ribu buruh yang terancam PHK, namun tetap jaga kampanye kesehatan,” tulis Iqbal dalam pesannya.
BACA JUGA:Viral Momen PHK Massal Karyawan PT Gudang Garam, Netizen: Sekelas GG Aja Babak Belur!
PHK yang terjadi di PT Gudang Garam bukan hanya berdampak pada karyawan langsung, tetapi juga berpotensi memengaruhi puluhan ribu pekerja lain yang terlibat secara tidak langsung dalam rantai pasok industri rokok.
Buruh tembakau, sopir logistik, pedagang kecil, pemilik kontrakan, hingga para suplier bahan baku, semuanya berada dalam ancaman kehilangan mata pencaharian.
Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin ratusan ribu orang akan terdampak secara ekonomi.
Melihat situasi ini, pemerintah pusat dan daerah didesak untuk segera turun tangan.
Namun, masyarakat berharap agar penanganan kali ini tidak berakhir seperti kasus PHK massal di Sritex, di mana janji-janji manis tidak diikuti dengan tindakan nyata, bahkan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pun tidak dilakukan.
Menanggapi isu tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Jumat, 5 September 2025, menyatakan bahwa PHK massal telah menjadi perhatian utama pemerintah.
Ia menegaskan bahwa mencegah PHK adalah bagian dari tugas negara. Airlangga juga menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan kebijakan deregulasi di sejumlah industri, khususnya di wilayah Jawa, yang diharapkan dapat membuka lebih dari 100.000 lapangan kerja baru.
Langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka menengah untuk mengatasi gelombang PHK yang kini menghantui berbagai sektor.