Tak Tahu Diri, Israel Makin Gencar Rebut Gaza Sepenuhnya, Gedung-gedung Mulai Dihancurkan!

Senin 08 Sep 2025 - 11:47 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACA JUGA:Tragedi Mencekam di Penjara Evin: 71 Orang Tewas Akibat Serangan Udara Israel ke Teheran

"Ini adalah kebohongan kejam yang dirancang untuk mendiskreditkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel), tentara paling bermoral di dunia," tegas pernyataan bersama Netanyahu dan Katz.

Dalam terbitan Haaretz, saksi-saksi mata warga Palestina mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah menembaki kerumunan di jalan menuju lokasi pusat distribusi bantuan tersebut.

Menanggapi ini, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden di mana warga sipil telah terluka saat mendekati lokasi tersebut.

Militer Israel menolak tuduhan artikel tersebut tentang "tembakan yang disengaja terhadap warga sipil."

BACA JUGA:Biadap! Israel Diduga Selundupkan Narkoba ke Tepung Bantuan untuk Para Warga di Gaza, Apa Tujuannya?

Sebelumnya tentara Israel kembali menembak mati warga Palestina yang sedang mencari bantuan kemanusiaan di titik distribusi Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung Israel dan Amerika Serikat (AS).

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menginformasikan, tiga orang terbunuh usai ditembaki tentara Israel saat menunggu bantuan di dekat Koridor Netzarim, di bagian tengah Gaza.

Sumber-sumber tenaga medis di Palestina mengatakan, total 51 orang terbunuh dalam serangan Israel di berbagai lokasi di Gaza pada Kamis (26/6/2025).

Korban termasuk lima orang yang terbunuh dalam serangan udara Israel di kawasan Al-Mawasi yang ditetapkan Israel sebagai "zona aman."

BACA JUGA:Gencatan Senjata Iran-Israel: Sekadar Penundaan atau Awal Dialog?

Dari penembakan Israel ke warga Palestina berdasarkan Kantor Media Pemerintah Gaza, setidaknya 549 warga Palestina terbunuh di lokasi distribusi bantuan sejak GHF beroperasi di enklave Palestina tersebut pada 27 Mei 2025.

Direktur regional Timur Tengah organisasi Save the Chidren, Ahmad Alhendawi membeberkan bahwa lebih dari setengah korban penembakan Israel di lokasi distribusi GHF adalah anak-anak.

Berdasarkan informasi data dari Save the Children mengatakan, dari 19 kasus pembantaian, tercatat jatuhnya korban anak dalam 10 insiden di antaranya.

"Tidak ada yang menginginkan bantuan dari lokasi-lokasi distribusi ini. Dan siapa yang bisa menyalahkan mereka? Ini adalah hukuman mati. Orang-orang khawatir terbunuh (di lokasi GHF)," kata Alhendawi, dikutip Al Jazeera.

BACA JUGA:Pusing Tujuh Keliling, Israel Terima 39.000 Ajuan Kompensasi Kerugian dari Warga Setelah Diserang Iran

Kategori :