Razia Imigrasi di Pabrik Hyundai-LG Bikin Hubungan AS-Korsel Memanas, 475 Pekerja Ditahan, 1 WNI!

Senin 08 Sep 2025 - 14:15 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN - Razia imigrasi besar-besaran di pabrik baterai kendaraan listrik Hyundai–LG di Georgia, Amerika Serikat membuat tensi hubungan Washington–Seoul memanas.

Tak main-main, 475 pekerja ditahan, termasuk 300 warga Korea Selatan, hanya berselang beberapa hari usai Presiden Lee Jae Myung bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih.

LG mengonfirmasi 47 karyawannya ditahan, dengan rincian 46 dari Korsel dan satu dari Indonesia alias WNI.

Padahal, dalam pertemuan itu, perusahaan Korea baru saja berjanji menggelontorkan investasi jumbo hingga US$350 miliar untuk memperkuat industri AS.

BACA JUGA:We Are Back! EXO Isyaratkan Comeback Bulan Desember 2025, Teaser Hadir dengan Nuansa Era Debut

BACA JUGA:Selamatkan Kucing Uya Kuya, Sherina Malah Kena Panggil Polisi, Ada Apa?

Ratusan Warga Korsel Diringkus

Menurut laporan Konsul Jenderal Cho Ki-joong, para pekerja ditahan di pusat detensi Georgia dan dijadwalkan bisa pulang dengan pesawat carteran paling cepat Rabu (10/9/2025).

Hingga kini, belum jelas status visa yang mereka gunakan.

Diduga banyak yang masuk lewat program bebas visa ESTA, yang sejatinya hanya berlaku untuk kunjungan bisnis singkat.

BACA JUGA:Viral Video Rekaman Oknum ASN Kesbangpol Buton Tengah Terjaring OTT Dugaan Korupsi Dana Konsumsi Paskibra

BACA JUGA:Tak Tahu Diri, Israel Makin Gencar Rebut Gaza Sepenuhnya, Gedung-gedung Mulai Dihancurkan!

Insiden ini membuat media Korsel ‘meledak’!

Surat kabar besar seperti Chosun Ilbo memajang foto pekerja dengan tangan dan kaki terborgol, digiring ke bus layaknya kriminal.

Publik Korea pun marah besar, menyebut ini sebagai “tikaman dari belakang” setelah negara mereka menanam modal raksasa di AS.

Politik dan Bisnis Jadi Taruhan

BACA JUGA:Ini Tokoh Diprediksi Jadi Pengganti PM Jepang Shigeru Ishiba yang Mengundurkan Diri!

Kategori :