Ia menyampaikan pihaknya langsung mengirimkan 18 ambulans dengan pengawalan polisi untuk mengevakuasi para korban luka.
“Beberapa orang kritis. Kami sedang di Probolinggo membawa 18 ambulans dengan patwal untuk mengevakuasi korban yang mengalami luka-luka,” ujar Faida dikutip CNN Indonesia.
Data jumlah korban sempat simpang siur.
Pada awalnya dilaporkan enam orang tewas, namun kemudian bertambah menjadi delapan sebagaimana disampaikan oleh Wasis, petugas kamar jenazah RSUD dr. Mohamad Saleh Probolinggo.
BACA JUGA:Netizen Heboh! Video Prabowo Diputar Sebelum Film Bioskop: Itu Biasa...
BACA JUGA:Ini Detail Resolusi PBB Soal Pengakuan Negara Palestina, 142 Negara Setuju!
“Betul, sekarang ada delapan korban yang meninggal,” kata Wasis dikutip dari detikJatim.
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, enam jenazah sudah diketahui identitasnya.
Mereka adalah Hesty P yang merupakan ahli gizi RS Bina Sehat Jember, Arti yang bertugas sebagai perawat hemodialisa, Hendra selaku petugas kebersihan beserta istri dan anaknya, serta seorang anak dari perawat bernama Maria.
Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim medis dan pihak kepolisian.
Kesaksian warga di sekitar lokasi turut memperkuat dugaan bahwa bus mengalami gangguan teknis.
Seorang warga bernama Saiful menuturkan bus sempat melaju tak terkendali sebelum akhirnya menabrak rumah warga.
BACA JUGA:DPR Usulkan Aturan 1 Orang 1 Akun Medsos, Akun Ganda Dinilai Merusak
BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan 6 Kendaraan di Jakarta Utara: Polisi Ungkap Penyebab Awal
“Jadi sebelum nabrak rumah itu mobil melaju kayak tidak beraturan begitu, iya seperti rem blong,” katanya kepada detikJatim.
Sementara itu, Supriadi, warga lainnya, mengatakan sejumlah penumpang bahkan sempat terlempar keluar dari bus akibat kerasnya benturan.