Negara Barat Akui Kedaulatan Palestina, Hamas Desak PBB untuk Sanksi Hukum Israel!

Senin 22 Sep 2025 - 12:06 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

Israel berdalih serangan udara ke Doha ditujukan untuk menghantam para petinggi Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata terbaru dari AS.

Setidaknya 12 rudal menghantam bangunan sipil di ibu kota Qatar.

Namun Hamas menuding Israel sengaja menyerang Doha demi menggagalkan proses gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sedang berlangsung.

BACA JUGA:Petisi Kompol Cosmas Bikin Heboh dan Ditandatangani Ratusan Ribu Orang, Kompolnas Berikan Respon Ini!

BACA JUGA:Disembunyikan di Rumah Dinas, 2 Mobil Mewah Noel Akhirnya Disita KPK!

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengaku sudah memperingatkan Qatar soal serangan Israel ke Doha, namun pemerintah Qatar langsung membantah klaim tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, membantah klaim Trump secara gamblang.

“Panggilan yang diterima dari seorang pejabat Amerika datang saat terdengar suara ledakan akibat serangan Israel di Doha,” tegas al-Ansari dalam pernyataan resmi di platform X.

Peristiwa ini bermula saat Israel menggempur ibu kota Qatar, Doha, Selasa (9/9/2025).

BACA JUGA:Purbaya Gandeng BI, Janji Longgarkan Likuiditas Tanpa Cekik Perbankan

BACA JUGA:KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap Katalis Bensin di Pertamina: Kontrak Rp176 Miliar Diusut

Trump bereaksi cepat dengan melontarkan kecaman ke Tel Aviv.

Menurutnya, serangan sepihak Israel justru merusak upaya perdamaian yang sedang diupayakan AS bersama Qatar terkait konflik Gaza.

“Qatar adalah sekutu dekat Amerika. Mereka sudah ambil risiko besar untuk mendorong perdamaian. Menyerang Doha tidak akan menguntungkan Israel maupun AS,” ujar Trump.

Kategori :