BACAKORAN.CO — Sebanyak 657 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Insiden ini memicu penutupan sementara dapur penyedia makanan MBG yang berlokasi di Kecamatan Kadungora.
"Ya, di-pending itu kan berarti ditutup sementara," ujar Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, kepada wartawan di Garut, Senin (22/9/2025), dilansir Bacakoran.co dari Antara.
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah pusat yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut Bupati Syakur, seluruh proses mulai dari pendirian dapur, pengawasan, hingga distribusi makanan berada di bawah kendali BGN.
Pemerintah daerah hanya berperan sebagai penerima manfaat.
"Semua mulai dari izin pendirian, kemudian juga pengawasan, itu sampai saat ini masih dikontrol oleh BGN," jelasnya.
Dapur MBG Kadungora Ditutup
BACA JUGA:Ratusan Siswa Keracunan Massal Usai Makan MBG di Bandung Barat, Ini Dugaan Penyebabnya
Dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Kadungora menjadi sorotan karena makanan yang dikonsumsi siswa berasal dari fasilitas tersebut.
Untuk sementara, operasional dapur dihentikan sambil menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang telah diambil oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut.
"Saya juga tidak bisa ngeduga-duga," kata Bupati Syakur, menanggapi pertanyaan soal kemungkinan penyebab keracunan.
Pemkab Garut telah melakukan penanganan medis terhadap seluruh siswa yang mengalami gejala seperti pusing, mual, dan muntah-muntah.
Dinkes Garut juga telah mengambil sampel makanan untuk diuji lebih lanjut di laboratorium guna memastikan sumber kontaminasi.
Kronologi Kejadian
BACA JUGA:MBG Meresahkan dan Ratusan Siswa Alami Keracunan, Pemkab Bandung Barat Tetapkan Sebagai KLB!