Tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai Bukan Tari Sambut Palembang

Rabu 24 Sep 2025 - 11:37 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACA JUGA:Meski Ribuan Anak Keracunan, BGN Ogah Stop Program Makan Bergizi Gratis: “Target Harus Jalan!”

BACA JUGA:Alih-Alih Sehat, Program Makan Bergizi Gratis Justru Picu 4.711 Keracunan



"Kemudian kami membuat FGD dengan draft apa apa yang akan di bahas, mulai dari gerak tari, musik pengiring dan kostum,"urainya.

Pada 26 Oktober 2017 kata Isnayanti digelar FGD dan mendapat banyak masukan dan usulan dari para peserta."Salah satunya masukan dari Ustad Kemas Andi Syarifuddin agar dalam dari dimasukkan Pencak Palembang atau istilahnya  Betanggem,"jelasnya.

Selain itu gerakan-gerakan tari juga di bahas secara serius yang menggambarkan kebiasaan keseharian masyarakat Kota Palembang. "Misalnya orang Palembang itu ketika menyambut salam pembuka bukan dengan bersujud seperti menyembah  tapi mengangkat kedua tangan,"jelasnya sembari mencontohkah gerakannya.

"Jumlah penari 5 menggambarkan Rukun Islam, pemain musik 6, dominan terbangan, ada akor deon, gendang dan gong,"katanya.

BACA JUGA:Gen Z Dapat Tahu Hambar MBG Hasilnya Jadi Camilan Pedas, Netizen: Kemarin Ada Pisang Dijadiin Bolu

BACA JUGA:Waspadai Gula Darah Rendah Sebelum Hamil, Bisa Tingkatkan Risiko Komplikasi Persalinan

Namun sayangnya kata Isnayanti, Tari  Sambut Palembang yang dispekati itu tidak berjalan sesuai harapan."Karena itu melalui FGD ini kita berharap, Tari Sambut Palembang ini benar-benar bisa disepakati dan di kembangkan di Kota Palembang,"katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Ir HM Affan Prapanca MT IPM dalam laporannya mengatakan FGD tersebut dalam rangka melaksanakan intruksi Wali Kota Palembang untuk menguatkan identitas dan kemajuan Kota Palembang.

Terkait 3 tema FGD menurutnya menghadirkan budayawan dan ahi di bidangnya."Namun untuk Tari Sambut, sifatnya sosialisasi terlebih dahulu, karena ini nantinya memerlukan perangkat dan pakem-pakem yang perlu di sepakati,"jelasnya.

"Nanti di masa-masa yang akan datang kita akan menyaksikan bersama-sama seperti apa Tari Sambut Palembang yang akan kita tetapkan dalam Peraturan Wali Kota Palembang,"ujarnya.

BACA JUGA:Sentil Program Prabowo! Chef Arnold Bongkar Penyebab MBG Picu Ribuan Siswa Keracunan

BACA JUGA:9 Wakil Indonesia Berjuang di Babak 32 Besar Korea Open 2025



Kemudian terkait tema Aksara Melayu menurutnya itu merupakan identitas Palembang Darussalam, karena jaman dahulu, aksara arab melayu menjadi kebanggaan dan menjadi objek pemajuan kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan.
 
"Sebagai pemantik atau narasumber aksara Arab Melayu ini kita menghadirkan Drs Mashur Dungcik MA PhD,"jelasnya.

Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa MSi yang diwakili Staf Ahli Wali Kota Palembang Bidang Perekonomian Pembangunan dan Investasi Kota Palembang Dr H Riza Pahlevi MA, ketika membuka FGD berharap kegiatan itu dapat menghasilkan output yang luar biasa.

Dia berharap para peserta dapat memberikan masukan dengan tegas. "Keras-keras bae dak apo-apo di sampaikan, misalnya ini loh kesalahan wong Palembang, begini loh jawaban dari sebuah pantun, ini loh format budaya Palembangnya, agak melawan-melawan dikit biar langsung viral di medsos,"kata Riza dengan gaya sedikit bercanda.

Kategori :