BACA JUGA:Gen Z Dapat Tahu Hambar MBG Hasilnya Jadi Camilan Pedas, Netizen: Kemarin Ada Pisang Dijadiin Bolu
BACA JUGA:Sentil Program Prabowo! Chef Arnold Bongkar Penyebab MBG Picu Ribuan Siswa Keracunan
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyampaikan bahwa kasus keracunan MBG mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Ubaid mengungkapkan bahwa jumlah korban terus bertambah secara drastis.
“Korbannya ini semakin lama semakin banyak dan peningkatannya tidak di angka ratusan tapi ribuan ya. Benar tadi yang disampaikan beberapa kalangan itu, datanya di sekitar 5000, itu minggu yang lalu. Kemudian Pak Qodari dari tadi juga menyebutkan katanya juga sekitar 5.000 di 17 September ya itu sudah seminggu yang lalu,” ucap Ubaid.
“Kalau sekarang data JPPI yang terupdate itu sudah naik 1.000, ada 6.452. Kalau seminggu lalu memang di angka 5000, tapi sekarang, per hari ini sudah 6.452 jadi sudah naik 1.000.”
Melihat tren peningkatan yang sangat cepat, JPPI mendesak pemerintah untuk menetapkan kasus keracunan MBG sebagai kejadian luar biasa.
“Ini kenaikannya sudah tidak ratusan lagi tapi perminggu bisa ribuan. Karena itu kami mendesak supaya ada penetapan status kejadian luar biasa ya, karena kami tentu mengutamakan keselamatan anak-anak, nyawa anak-anak gitu, sehingga ini tentu perlu ada evaluasi yang serius, semua pihak duduk bareng,” ujar Ubaid.
Pemerintah Daerah Turun Tangan
BACA JUGA:Ini Alasan Prabowo Wajib Telur Ceplok di Menu MBG, Bukan Didadar!
BACA JUGA:7 Siswa SMAN 15 Jakarta Alami Keracunan usai Santap MBG, BPOM Turun Tangan
Menanggapi insiden tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, langsung meninjau lokasi kejadian dan memastikan penanganan terhadap para korban berjalan lancar.
"Saya sudah cek satu-satu. Memastikan semua anak tertangani dengan baik. Karena itu kami kerahkan petugas kesehatan. Pak Sekda (Bandung Barat) dengan semua puskesmas yang ada di Bandung Barat dikerahkan ke sini," kata Herman di Kecamatan Cipongkor, Rabu (24/9/2025).
Herman menegaskan bahwa seluruh tenaga medis di wilayah Bandung Barat telah dikerahkan untuk menangani para korban, dan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini.
Namun, di media sosial, kemarahan publik tak terbendung. Unggahan akun Instagram @feedgramindo yang membagikan berita ini dibanjiri komentar pedas dari netizen.
"Makanan Beracun Gratis."
"Udah paling bener duit kasih ke emaknya,terus siswa diwajibkan bawa bekel kesekolah,ntar pas jam istirahat makan bareng bareng. Sengirit ngiritnya seorang emak tetep gk mungkin ngasih makanan beracun untuk anaknya."