Pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen dan fasilitas dapur tersebut.
“Kalau benar terbukti tidak memenuhi syarat dan menjadi penyebab keracunan, kemungkinan besar akan ditutup permanen karena sudah menimbulkan kejadian luar biasa,” tegasnya.
Insiden Keracunan di SDN 12 Benua Kayong
BACA JUGA:Kasus Keracunan Massal MBG di Bandung Barat: 1.333 Siswa Tumbang, Apa Penyebabnya?
Kepala SPPG Dapur Mitra Mandiri 2, Muhammad Prayoga, menyampaikan permohonan maaf atas insiden keracunan yang menimpa siswa SDN 12 Benua Kayong pada Selasa (23/9).
Ia membenarkan bahwa dapurnya merupakan penyedia makanan untuk sekolah tersebut.
"Total ada 3.474 siswa dari berbagai sekolah di Benua Kayong yang menerima layanan MBG, dari PAUD sampai SMA," ungkap Yoga.
Menurutnya, kejadian ini baru pertama kali terjadi dan hanya menimpa satu sekolah. Dari 184 siswa penerima program di SDN 12, sebanyak 20 siswa diduga mengalami gejala keracunan.
"Tentu kami selalu berhati-hati dan berusaha memberikan yang terbaik. Selama ini dapur berjalan baik dan kejadian ini baru pertama kali terjadi. Kami juga menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dari pihak terkait," ujarnya.
Usai peristiwa tersebut, Muhammad Prayoga langsung dinonaktifkan sebagai Kepala SPPG Dapur Mitra Mandiri 2.
Ia bersama ahli gizi Uti Suryansyah menyampaikan komitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
Pemkab Ketapang Siap Tutup Dapur Bermasalah
BACA JUGA:Korban Keracunan MBG Terus Bertambah di Cipongkor, Tembus 500 Siswa!
BACA JUGA:Kasus Keracunan Program MBG, Penyebab, Fakta, dan Tanggapan Pemerintah Jawa Barat!
Wakil Bupati Ketapang, Jamhuri Amir, menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi yang terakhir dan tidak boleh terulang.
Ia memastikan seluruh biaya perawatan siswa yang dirawat akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
"Kalau terbukti ada kelalaian atau kesalahan prosedur dari dapur MBG, Pemkab Ketapang akan merekomendasikan ke Badan Gizi Nasional (BGN) agar dapur tersebut ditutup," ujarnya.