Aksi Ratusan Ibu-ibu Yogyakarta Protes MBG di Bundaran UGM usai Marak Siswa Keracunan: Masakan Ibu Lebih Enak!

Sabtu 27 Sep 2025 - 07:45 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO — Ratusan ibu-ibu dari berbagai latar belakang, yakni aktivis, seniman, akademisi, hingga pegiat sosial, menggelar aksi damai bertajuk Kenduri Suara Ibu Indonesia di sisi timur Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (26–27/9/2025) sore. 

Mereka membawa peralatan dapur seperti panci, wajan, ceret, spatula, dan centong, lalu membunyikannya secara serentak sebagai simbol perlawanan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai telah menyebabkan keracunan massal di berbagai daerah.

Simbol Perlawanan: Panci dan Poster Kritik

Suara dentingan panci menggema di kawasan UGM, menjadi penanda keresahan yang mendalam dari para ibu terhadap pelaksanaan program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto. 

BACA JUGA:Wakil BGN Menangis dan Meminta Maaf Saat Akui Ribuan Anak Keracunan Program MBG, Janji Tanggung Jawab Penuh

BACA JUGA:Ribuan Siswa Keracunan MBG, Kapolri Turun Tangan Bongkar Dugaan Skandal Makan Bergizi Gratis

Dikutip dari Kompas.com, mereka juga mengangkat sejumlah poster bertuliskan kritik tajam, di antaranya:

Kembalikan Daulat Pangan ke Dapur Ibu”

“Guru itu Tugasnya Mengajar, Bukan Nyinom Dadakan”

“Masakan Ibuku Lebih Enak”

“6.618 Bukan Sekedar Angka. 6.618 Anak telah Kau Racuni Pakai Duit Kami

Kalis Mardiasih: “Kami Sudah di Batas Sabar”

Penulis dan aktivis Kalis Mardiasih, yang menjadi salah satu inisiator aksi dari gerakan Suara Ibu Indonesia, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes atas kondisi luar biasa yang terjadi akibat program MBG. 

Menurut data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), jumlah korban keracunan telah mencapai 8.000 orang. 

BACA JUGA:Ribuan Siswa Bandung Barat Keracunan Massal Usai Santap MBG, Dinkes Tunggu Hasil Lab

BACA JUGA:Keracunan MBG Meningkat Pesat, Pengamat Desak Program Makan Siang Gratis di Stop Sementara: Jangan Dipaksa!

Sementara Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) mencatat 6.618 kasus.

Kategori :