BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini semakin diperkuat dengan kebijakan baru dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa setiap dapur MBG wajib dipimpin oleh dua chef bersertifikat.
"Setiap dapur membutuhkan dua chef. Kalau ada 30 ribu dapur, berarti total ada 60 ribu chef yang dibutuhkan," ujar Nanik dalam sesi tanya jawab dengan wartawan dikutip dari Youtube resmi BGN, Jumat, 26 September 2025.
Kebijakan ini membuka peluang kerja 60 ribu chef bersertifikat yang siap memastikan kualitas dan keamanan makanan bagi jutaan murid penerima program MBG.
Perekrutan Chef MBG
Nanik menjelaskan bahwa perekrutan tenaga chef untuk dapur MBG tidak terbatas hanya dari masyarakat sekitar.
Nanik mencontohkan sebuah dapur MBG di salah satu desa di Madiun yang justru menghadirkan chef berpengalaman dari luar daerah.
“Ternyata dia mantan chef hotel bintang lima. Ada juga yang mantan chef rumah makan. Jadi tidak harus orang lokal,” katanya.
Meski begitu, mayoritas tenaga kerja dapur MBG tetap diprioritaskan dari masyarakat lokal.
BACA JUGA:Mulai Sepi dan Merugi, Starbucks Tutup Ratusan Toko dan Karyawan di PHK Massal!
Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa BGN membuka peluang kerja besar bagi chef profesional di seluruh Indonesia.
Daerah seperti Sumatera bahkan sudah meminta agar warganya bisa ikut mendaftar menjadi chef di dapur MBG.
Pentingnya Chef Bersertifikat dalam MBG
Nanik menjelaskan bahwa chef bersertifikat memiliki peran vital untuk menjaga standar teknis pengolahan makanan dalam jumlah besar.
BACA JUGA:DPR RI Awasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan Siswa di Bandung Barat!
“Ada yang mentang-mentang biasa masak catering, tetapi ternyata tidak bisa. Masak dalam jumlah besar itu perlu teknik: suhu harus sekian, mencuci sayur pakai air garam supaya tidak ada ulat, menggoreng juga ada aturannya,” jelasnya.