BACA JUGA:Prabowo Subianto Panggil Kepala BGN Usai Keracunan Masal MBG, Ini Instruksi Presiden!
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, turun langsung ke lapangan untuk menjenguk para siswa yang dirawat.
Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut.
“Tercatat ada 47 siswa yang keracunan, tapi belum bisa dipastikan apakah dari MBG atau faktor lain,” kata Herdiat.
Ia menjelaskan bahwa dari total 608 penerima manfaat MBG di SMPN 4 Pamarican, sebanyak 422 siswa kelas 7 dan 8 telah menerima distribusi makanan.
Dari jumlah tersebut, 47 siswa mengalami gejala keracunan.
Herdiat menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelalaian dari pihak dapur penyedia MBG.
“Kalau aturannya harus dihentikan sementara, maka akan dihentikan sementara. Kalau harus ditutup permanen, ya akan ditutup permanen,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar pengelola dapur MBG lebih memperhatikan standar kebersihan dan sterilisasi makanan.
BACA JUGA:Strategi Pemerintah Atasi Keracunan Massal MBG, Wajib Sertifikat Higiene hingga Kerahkan Ahli Gizi
BACA JUGA:Kebebasan Pers Terancam? ID Pers CNN Indonesia Dicabut Usai Tanya MBG ke Prabowo
“Jam masaknya harus sesuai aturan. Kalau didistribusikan jam 10 atau 11 siang, maka makanan harus dimasak maksimal 4 jam sebelumnya. Kalau masaknya sampai 12 jam sebelumnya atau lebih, itu sudah kelalaian,” tegas Herdiat.
Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah turut menindaklanjuti kasus ini dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan sampel makanan, serta meminta keterangan dari pihak sekolah, siswa korban, dan pengelola dapur SPPG.
Ia memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian atau tindak pidana.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus keracunan terkait program MBG yang sebelumnya telah terjadi di beberapa daerah.
Publik pun kembali mempertanyakan efektivitas dan pengawasan dalam pelaksanaan program yang menelan anggaran triliunan rupiah ini.