BACA JUGA:RON 95 di Malaysia Turun Jadi Rp 7.849 per Liter, Harga BBM di Indonesia Kalah Telak!
Pertama, ancaman penutupan pemerintah AS (shutdown) yang bisa melumpuhkan ekonomi.
Kedua, data ketenagakerjaan yang melemah, membuka jalan bagi The Federal Reserve untuk kembali memangkas suku bunga.
Laporan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) mencatat lowongan kerja di AS naik tipis menjadi 7,227 juta pada Agustus, sedikit di atas ekspektasi.
Meski terlihat positif, data ini tetap menimbulkan kekecewaan karena perekrutan justru turun 114.000 menjadi 5,126 juta.
BACA JUGA:Limit Aman Tapi Tetap Gagal, Kenapa DANA Cicil Tidak Bisa Digunakan? Ini Penjelasan Lengkapnya
Di sisi lain, PHK menurun 62.000 menjadi 1,725 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja mulai kehilangan momentum.
Kondisi inilah yang memicu spekulasi besar bahwa The Fed hampir pasti memangkas suku bunga pada Oktober, dengan peluang mencapai 97%.
Investor Lari ke Emas
Menurut analis logam Tai Wong, ketidakpastian ekonomi global membuat emas kembali menunjukkan daya tahan luar biasa.
BACA JUGA:Ini Alasan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Tarif Cukai Rokok di 2026
Ancaman shutdown yang bisa terjadi kapan saja mendorong investor mencari safe haven paling aman: emas.
“Setiap penutupan pemerintah AS akan menjadi bencana bagi perekonomian, tapi kabar baiknya hal itu justru memperkuat emas,” ujar Wong.