BACA JUGA:Nikah Masal Gratis! Kemenag Cari 100 Calon Pengantin Untuk Dinikahkan Masal, Mau?
Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi di sekitar lokasi penginapan.
Kapolres Solok, AKBP Agung Pranajaya, membenarkan bahwa pemeriksaan awal tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Hasil visum luar tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kematian,” ujar Agung.
Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan keracunan gas yang berasal dari alat pemanas air di kamar mandi.
Namun, kepolisian belum dapat memastikan hal tersebut.
“Masih kami dalami, belum bisa disimpulkan penyebab pastinya. Semua kemungkinan terbuka,” jelas AKP Barata.
Proses penyelidikan sempat mengalami kendala karena pihak keluarga korban memutuskan untuk tidak melakukan autopsi.
“Awalnya keluarga setuju dilakukan autopsi, tetapi kemudian membatalkan tanpa menjelaskan alasannya. Karena sudah dimakamkan, kami tidak bisa melanjutkan pemeriksaan forensik,” tambahnya.
Pengelola Diminta Evaluasi Keamanan
BACA JUGA:Akibat Dendam di Masa Silam, Pengantin Pria di Palembang Dibacok oleh OTK Jelang Akad Nikah
Peristiwa tragis ini mengejutkan warga sekitar dan para pengunjung kawasan wisata Alahan Panjang yang selama ini dikenal sebagai destinasi tenang dan sejuk.
Banyak yang tidak menyangka bahwa tragedi bisa terjadi di tempat yang biasanya menjadi pilihan untuk berlibur dan berbulan madu.
Polisi masih berkoordinasi dengan pengelola penginapan untuk menelusuri potensi kebocoran gas atau faktor teknis lain yang dapat menjelaskan penyebab insiden tersebut.
Evaluasi terhadap sistem keamanan dan fasilitas penginapan pun menjadi sorotan.