Menurut Petro, Trump menilai Amerika Latin hanya dari sudut pandang bisnis dan kepentingan pribadi, bukan dari realitas sosial yang sebenarnya.
BACA JUGA:Empat Hari Menghilang, Buruh Asal Jawa Barat Ditemukan Membusuk
“Trump, Anda kasar dan tidak memahami Kolombia. Saya bukan pengusaha seperti Anda, saya seorang sosialis. Saya percaya pada solidaritas dan kebaikan bersama. Karena saya bukan pebisnis apalagi pengedar narkoba, tidak ada keserakahan dalam diri saya,” tulis Petro dengan nada menohok.
Petro juga menegaskan bahwa pernyataannya tidak bermaksud menyerang rakyat Amerika Serikat, melainkan hanya menanggapi sikap pribadi Trump.
“Saya menghormati warga dan sejarah Amerika Serikat. Mereka bukan musuh saya. Masalahnya adalah Trump, bukan rakyat Amerika,” ujarnya.
Pernyataan saling serang ini menambah panjang daftar ketegangan antara Kolombia dan Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
BACA JUGA:Fadli Zon : Prangko, Material Culture yang Masih Hidup
BACA JUGA: Lisa Mariana Diperiksa Polisi Hari Ini Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik RK!
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mencabut visa Petro setelah ia mengkritik keras kebijakan luar negeri Washington, terutama terkait operasi militer AS di Jalur Gaza.
Petro bahkan sempat menyerukan agar tentara AS menolak perintah Trump dalam operasi tersebut, yang dianggap melanggar kemanusiaan.
Ketegangan makin meningkat setelah pasukan AS menyerang kapal nelayan Kolombia di Laut Karibia.
Pentagon menuduh kapal itu terlibat penyelundupan narkoba, namun Petro membantah keras klaim tersebut dan menyebut aksi itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya.
BACA JUGA:Daftar 8 Perhiasan Langka Era Napoleon di Museum Louvre Raib Dirampok dalam 4 Menit!
BACA JUGA:Detik-detik Pesawat Emirates Masuk Laut di Hong Kong, Begini Kondisi Penumpang dan Korban Jiwa!
“Kolombia akan mengambil langkah hukum terhadap tindakan sepihak militer AS,” tegas Petro dalam pernyataan resminya.