Selamat ! Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru Raih Pesantren Award 2025

Selasa 21 Oct 2025 - 09:54 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACA JUGA:Akhirnya Terjawab! Ammar Zoni Tidak Edarkan Narkoba di Rutan, Dirjenpas Ungkap Bukti dan Kronologinya

BACA JUGA:Baru 2 Bulan Menikah, Clara Shinta dan Suami Pisah Rumah Gegara Foto Mantan!

Kategori Pesantren Transformatif

Penghargaan ini diberikan kepada pesantren yang berhasil melakukan inovasi dan transformasi dalam bidang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat, yaitu:

    Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut
    Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman
    Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo – Situbondo​​​​​​​​​​​​

​​​​​​​Kategori Kepala Daerah Peduli Pesantren

Kategori ini diberikan kepada kepala daerah yang menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pengembangan pesantren melalui kebijakan dan program pembangunan.

Subkategori: Mendukung Program Pesantren

    Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru
    Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari
    Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir
    Bupati Bantaeng, Fathul Fauzy Nurdin

BACA JUGA:Persib Siaga Penuh Hadapi Selangor FC, Ini Gegaranya

BACA JUGA:7 Laga Tanpa Kemenangan, Pelatih dan Pemain Siap Tanggung Jawab

Subkategori: Mendukung 3 Fungsi Pesantren (Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat)

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah
    Gubernur Aceh, Muzakir Manaf​​​​​​​​​​​​​​

Kategori Lifetime Achievement

Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada tokoh-tokoh besar yang meninggalkan warisan luar biasa dalam dunia pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia. Mereka dikenang atas dedikasi, keikhlasan, dan kontribusi sepanjang hayatnya:

    KH. A. Sahal Mahfudz
    KH. Achmad Shiddiq
    KH. Imam Zarkasyi
    KH. Ali Yafie
    KH. AR. Fachruddin
    KH. Ahmad Azhar Basyir
    KH. Ambo Dalle
    Nyai Hj. Sholihah Wahid

Ketua Dewan Juri, Alissa Wahid, menyampaikan bahwa seluruh tokoh tersebut telah meninggalkan jejak luar biasa dalam pendidikan pesantren dan pembangunan bangsa. “Dari ketulusan mereka, lahirlah keabadian. Mereka bukan hanya guru bagi santri, tetapi juga inspirasi bagi kemanusiaan,” ujarnya.

Kategori :