BACAKORAN.CO - Direktur Utama PT Tirta selaku Investama produsen air minum kemasan Aqua akan dipanggil oleh Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI).
Bukan tanpa alasan, hal ini merupakan terkait dari adanya dugaan mereka menggunakan air dari sumur bor sebagai kegiatan produksi.
Yang mana diketahui selama ini, produk air mineral ini mengklaim bahwa air nya tersebut berasal dari mata air pegunungan.
Ketua BPKN Mufti Mubarok pada keterangan di Jakarta, Kamis (23/10) dengan tegas sebut lembaganya telah menerima berbagai laporan dan pemberitaan publik mengenai hal tersebut.
BACA JUGA:Chairul Tanjung Sowan ke Lirboyo, Klarifikasi Tayangan Kontroversial Trans7 soal Pesantren
BACA JUGA:Ternyata Tidak Sesuai Iklan, Aqua Gunakan Air Sumur Bor, Ketauan Saat Disidak KDM
"Kami akan memanggil pihak manajemen dan Direktur PT Tirta Investama untuk meminta klarifikasi resmi terkait sumber air yang digunakan dalam produksi Aqua. BPKN juga akan mengirim tim investigasi langsung ke lokasi pabrik guna memverifikasi kebenaran informasi tersebut," ujarnya seperti dikutip Bacakoran.co CNN Indonesia, Jum'at (24/10/2025).
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan penggerebekan salah satu pabrik air minum kemasan AQUA di Subang, Jawa Barat.
Pada kunjungan tersebut, Dedi menyoroti aktivitas pengambilan air tanah dalam jumlah besar yang dinilai berpotensi menimbulkan risiko lingkungan seperti banjir dan longsor.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu pada awalnya menanyakan seberapa besar volume air yang diambil perusahaan setiap hari.
“Di sini sekitar 2,8 juta liter,” jawab seorang perwakilan perusahaan, dikutip Bacakoran.co dari Viva.com, Kamis (23/10/2025).
BACA JUGA:Viral! Isu Raisa Gugat Cerai Hamish Daud, Netizen Ramai Ungkap Bukti di Medsos: Sering Main LC?
BACA JUGA:Isu Hamish Daud dan Raisa Bercerai Menguat Setelah Postingan Foto Anniversary Dihapus, Ini Faktanya!
Setelah mendengar hal ini, Dedi langsung menyoroti perbedaan antara industri air minum dengan industri lainnya.
Itu diperoleh secara gratis. Kalau pabrik semen, kain, otomotif, mereka harus beli bahan baku. Kalau perusahaan ini, bahan bakunya enggak beli,” kata Dedi Mulyadi.