BACAKORAN.CO - Ribuan guru madrasah swasta dari berbagai daerah memadati kawasan Monas hingga Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).
Mereka menuntut pemerintah agar segera mengangkat guru madrasah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Aksi besar ini merupakan bentuk protes atas ketimpangan perlakuan antara guru madrasah dan guru sekolah negeri yang sudah lebih dulu diangkat melalui jalur afirmasi PPPK.
Para peserta aksi datang dari sejumlah organisasi seperti Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Persatuan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Persatuan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI), dan Gerakan Nasional Anti Diskriminasi Guru.
Mereka berorasi sambil membawa spanduk bertuliskan “Setop Diskriminasi Guru Madrasah” dan “Kami Ingin Setara”.
BACA JUGA:Auto Senyum! Insentif Guru Honorer Naik Jadi Rp 400 Ribu Mulai 2026, Ini Kata Mendikdasmen!
BACA JUGA:Guru SMKN 7 Palembang Difitnah Wali Murid di Medsos, PGRI Ambil Sikap Tegas Lapor Polda Sumsel
Koordinator Gerakan Nasional Anti Diskriminasi Guru, Muhammad Zein, menjelaskan bahwa ribuan guru hadir dengan satu tujuan: meminta keadilan dan kesetaraan status kepegawaian.
Ia mengatakan para guru madrasah swasta telah lama mengabdi tanpa kejelasan status.
“Kami total sekitar 27.000 hari ini hadir dengan satu tuntutan utama. Hari ini ingin ketemu dengan Presiden,” ujar Zein dikutip dari Tempo.co.
Namun, harapan mereka untuk bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto tidak terwujud.
Presiden sedang dalam perjalanan ke Korea Selatan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.
BACA JUGA:Ternyata Segini! Besaran Tunjangan PPPK Paruh Waktu Berdasarkan SK MenPANRB 2025
BACA JUGA:10 PPPK Kabupaten Muara Enim Terancam Diberhentikan dan Kembalikan Honor
Meski demikian, Zein menegaskan pihaknya akan terus memperjuangkan hak guru madrasah agar bisa mendapat perlakuan yang sama dengan guru sekolah negeri.