Mereka berharap pemerintah segera merespons tuntutan agar kesejahteraan guru madrasah tidak lagi terabaikan.
Pemerintah, melalui Sekretariat Negara, menyatakan akan menindaklanjuti tuntutan tersebut dengan kementerian terkait.
BACA JUGA:Tepati Janji, Wali Kota Medan Pecat ASN Pemko yang Nyambi Jadi Calo Honorer dan PPPK
Namun, keputusan akhir akan menunggu pembahasan lebih lanjut di tingkat Presiden dan kementerian.
Hingga sore hari, massa masih bertahan di sekitar Patung Kuda sambil menunggu kabar dari Istana.
Aksi ribuan guru madrasah ini menjadi sorotan publik karena mencerminkan kesenjangan antara kebijakan untuk guru negeri dan madrasah swasta.
Mereka menilai perjuangan ini bukan sekadar soal status kepegawaian, tetapi juga pengakuan atas dedikasi mereka yang telah puluhan tahun mendidik anak bangsa.
Para guru berharap dalam waktu dekat pemerintah memberikan kabar baik seperti yang mereka sebut sebagai “kabar manis bagi guru madrasah”.
BACA JUGA:Nyesek! CPNS 2025 Ditiadakan, Cuma PPPK yang Buka Formasi, Ini Alasannya
BACA JUGA:Heboh! Puluhan Guru PPPK Blitar Gugat Cerai Suami usai Dilantik, Disdik Ungkap Penyebabnya
Kini, seluruh mata tertuju pada langkah Presiden Prabowo Subianto.
Apakah tuntutan ini akan dijawab dengan kebijakan afirmasi bagi guru madrasah, atau justru menjadi babak baru perjuangan panjang tenaga pendidik di Indonesia yang menuntut keadilan?