Dituding Langgar Disiplin, Ayah Prada Lucky Bantah Dirinya Langgar Aturan: Saya Punya Martabat!

Kamis 06 Nov 2025 - 15:15 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Ayah Prada Lucky dituding telah melanggar aturan militer saat menyuarakan kritik dalam penanganan kematian anaknya. 

Hal ini ia sampaikan untuk merespon laporan tersebut, bahwa ia melanggar disiplin prajurit setelah berbicara di sosial media.

Pada pernyataannya, Pelda Christian dengan tegas mengatakan tidak pernah menerima pemberitahuan resmi dari satuan terkait informasi kematian putranya.

“Sejak awal kematian anak saya, saya tidak pernah menerima surat atau pemberitahuan resmi. Tidak ada satu pun yang datang sebagai perwakilan dari satuan untuk menjelaskan kepada kami sebagai keluarga korban,” ujar Christian, Dikutip Bacakoran.co dari Kompas.com, Kamis (7/11/2025).

BACA JUGA:Sebelum Tewas, Prada Lucky Dipaksa untuk Mengaku LGBT oleh Senior, Ibu Korban Minta Pelaku Dihukum Berat!

BACA JUGA:Bikin Geram, Pada Dakwaan Sidang Kematian Prada Lucky, Terungkap Komandan Kompi Ikut Cambuk dengan Selang!

Ia sebut bahwa seluruh informasi awal mengenai peristiwa tersebut justru ia ketahui dari sosial media.

“Saya tentara, saya tahu aturan. Tapi saya perjuangkan sendiri. Saya lihat dari media. Tolong, saya ini juga prajurit, hormati saya. Pangkat saya rendah, tapi saya tetap punya martabat,” ungkapnya.

Christian juga membantah adanya pernyataan yang menyebut dirinya tidak percaya terhadap pengadilan militer.

“Saya tidak pernah bilang tidak percaya pengadilan militer. Saya bilang saya kecewa. Jangan salahkan saya. Saya bicara sesuai fakta. Kalau dibilang saya tidak percaya, saya bisa buktikan perkataan saya. Saya bisa gugat balik,” ujar Christian.

BACA JUGA:Resmi, Keluaga Prada Lucky Ajukan Permohonan Perlindungan pada LPSK, Usut Fakta Kasus Penganiayaan!

BACA JUGA:Tegas, Kementeri HAM Desak Kasus Kematian Prada Lucky Diusut Secara Transparan: Itu Prinsip!

Menurutnya yang dilakukannya ini bukan bagian dari pembangkangan pada institusi TNI tapi cara untuknya mencari keadilan untuk anaknya.

“Saya anggota TNI. Saya tidak melawan TNI. Saya melawan ketidakadilan. Saya cari kebenaran untuk anak saya. Saya bertanggung jawab atas ucapan saya. Jangan membuat pembenaran sendiri,” ungkapnya.

Sebelumnya pada saat pembacaan dakwaan, Oditur Militer Letkol Chk Yusdiharto beberapa kali menyebut para terdakwa menganiaya Lucky dan paksa korban mengaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

Kategori :