BACAKORAN.CO - Hari kiamat adalah sebuah kepastian yang diyakini oleh setiap Muslim.
Dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa seluruh amal manusia akan diperiksa secara rinci di hari perhitungan, termasuk hal-hal yang sering dianggap remeh seperti ucapan.
Sering kali, seseorang merasa ringan saat berbicara, tanpa menyadari bahwa setiap kata yang terucap akan dimintai pertanggungjawaban.
Padahal, lisan adalah salah satu anggota tubuh yang paling rentan menimbulkan dosa dan bisa menjadi sebab kesengsaraan di akhirat.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang dai muda dari Muhammadiyah, memberikan peringatan penting mengenai bahaya ucapan yang tidak terkontrol.
Ia menekankan bahwa siapa pun yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, wajib menjaga lisannya dengan penuh kehati-hatian.
BACA JUGA:Bagaimana Timbangan Amal Bekerja di Hari Kiamat? Simak Penjelasannya di Sini
“Siapa yang merasa beriman pada Allah di hari kiamat, awas, beriman kepada Allah dan akan dihisab di hari akhir,” ujar UAH saat menyampaikan kajian keislaman tentang etika berbicara.
Menurut beliau, lisan seharusnya digunakan untuk menyampaikan hal-hal yang baik.
Jika tidak mampu berkata yang bermanfaat, maka diam adalah pilihan yang lebih selamat.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Fal-yaqul khairan aw liyasmut,” yang berarti “Katakan yang baik atau diam.”
Dalam kutipan dari kanal YouTube @PERINDUSURGA1985, UAH kembali mengingatkan bahwa setiap kata yang keluar dari mulut manusia akan dicatat dan kelak dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Ucapan yang buruk seperti ghibah, fitnah, dan ujaran kebencian, menurut UAH, sangat berbahaya dan dapat memperberat timbangan dosa seseorang di hari kiamat.