BACAKORAN.CO — Upaya pencarian korban longsor Cibeunying terus dikebut setelah bencana besar menerjang dua dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang.
Dalam laporan, sebanyak 21 warga masih hilang akibat longsor Cilacap yang terjadi pada Kamis malam dan menimbun banyak rumah.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman datang langsung ke lokasi untuk menegaskan percepatan operasi penyelamatan.
"Kami sampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh unsur SAR sejak awal kejadian, Segala kebutuhan segera laporkan ke Posko. Pemkab akan memfasilitasi agar proses evakuasi berjalan cepat dan aman," ujar Syamsul Aulia Rachman.
BACA JUGA:Ini Dia Tampang 5 Pelaku Pungli di Jembatan Desa Darmo Muara Enim, Koordinasi Menggunakan HT
Proses Pencarian Dibagi Menjadi Lima Sektor
On Scene Coordinator Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan bahwa pencarian dimulai kembali pada Jumat pukul 08.00 WIB.
Ia memastikan lima sektor telah dipetakan untuk memperluas jangkauan pencarian korban longsor Cilacap.
"Proses pencarian dilakukan menggunakan alat berat, peralatan ekstrikasi, serta peralatan manual untuk menjangkau area yang sulit," kata priyo.
Tim SAR gabungan bekerja di titik-titik yang diduga menjadi lokasi korban tertimbun.
BACA JUGA:Selebgram Indah Bekti Pratiwi Diduga Ikut Terseret Kasus OTT Bupati Ponorogo, Apa Perannya?
Pembagian sektor meliputi Worksite A-1, A-2, A-3, B-1, dan B-2 dengan jumlah korban berbeda di tiap lokasi.
Situasi ini membuat longsor Cibeunying menjadi operasi pencarian terbesar di Majenang sepanjang tahun ini.
Total Korban Mencapai 46 Orang
Data yang dihimpun dari BPBD dan dikutip oleh media menunjukkan total 46 warga terdampak akibat longsor Cilacap. Sebanyak 23 selamat, dua meninggal dunia, dan 21 warga masih hilang.
Dua korban meninggal adalah Julia (20) dan Maya (15).
BACA JUGA:Viral! Jok Motor Mahasiswa UNPAM Disobek Massal di Parkiran Kampus, Aksi Pelaku Terekam CCTV
