Kabut inilah yang disebut sebagai Dukhan, dan diyakini akan membawa dampak besar bagi kehidupan manusia.
Bagi Dajjal, kemunculan Dukhan adalah bencana.
Ia digambarkan akan menjadi cacat, pasukannya hancur, dan kekuatannya melemah.
Inilah sebab utama mengapa Dajjal begitu takut terhadap kabut tersebut.
Ujian Rasulullah terhadap Ibnu Shayyad
Riwayat lain menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah mendatangi seorang bernama Ibnu Shayyad untuk menguji apakah ia benar Dajjal atau bukan.
Dalam peristiwa itu, Rasul menanyakan tentang perkara Dukhan.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya, dari Abu Dzar RA:
“Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya (Ibnu Shayyad), ‘Sesungguhnya saya menyembunyikan sesuatu kepadamu.’ Dia (Ibnu Shayyad) berkata, ‘Engkau menyembunyikan bagian depan hidung dan mulut kambing serta ad-dukh (asap) kepadaku’.” Abu Dzar menuturkan, “Ia hendak mengucapkan ad-dukhaan (asap/kabut) tetapi tidak dapat, lalu ia mengucapkan ad-dukh, ad-dukh.”
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengetahui hakikat Dajjal dan bagaimana cara mengujinya.
Pertanyaan tentang Dukhan menjadi kunci untuk membedakan apakah seseorang benar-benar Dajjal atau bukan.
Dajjal yang Cacat dan Julukan Al-Masih
BACA JUGA:Mulai Sekarang Jaga Lisan Jika Ingin Selamat saat Kiamat, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Riwayat lain menjelaskan bahwa munculnya Dukhan akan membuat Dajjal cacat: matanya buta sebelah dan di dahinya terdapat tulisan “kafir”.
Karena kondisi fisiknya yang tidak sempurna, ia dijuluki Al-Masih al-Dajjal, yakni “yang terhapus” atau “cacat”.