Ia menekankan bahwa kebiasaan sederhana ini dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga, sekaligus menghadirkan suasana hangat dalam setiap pertemuan.
Menurutnya, makan bersama dengan tangan bisa menjadi cara untuk menyatukan hati, meredakan ketegangan, dan memperkuat ikatan emosional.
Fenomena ini sejalan dengan pandangan sejumlah ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa interaksi langsung dengan makanan melalui tangan dapat merangsang sensorik tubuh, meningkatkan kesadaran saat makan, serta membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal.
Sentuhan tangan pada makanan diyakini mampu mengirimkan sinyal ke otak untuk mempersiapkan tubuh menerima asupan, sehingga proses pencernaan berjalan lebih baik.
Selain itu, dalam perspektif budaya dan agama, makan dengan tangan juga memiliki makna spiritual.
Dalam tradisi Islam, misalnya, makan dengan tangan kanan dianggap sebagai sunnah yang membawa keberkahan.
dr Zaidul menekankan bahwa praktik ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga bagian dari ajaran yang mengajarkan kebersamaan dan rasa syukur.
Di era modern, kebiasaan makan dengan tangan memang semakin jarang terlihat, terutama di perkotaan.
Banyak orang lebih memilih menggunakan alat makan karena dianggap lebih praktis dan higienis.
BACA JUGA:dr. Zaidul Akbar Ungkap Waktu Tidur Ideal untuk Turunkan Berat Badan ala Jurus Sehat Rasulullah
BACA JUGA:Bahaya Minyak Goreng & Gula Pasir Menurut dr Zaidul Akbar, Ini Alternatif Sehatnya
Namun, dr Zaidul mengingatkan bahwa kebiasaan lama ini tidak seharusnya ditinggalkan begitu saja.
Ia mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi makan dengan tangan, terutama dalam momen kebersamaan keluarga.
Pesan ini mendapat banyak respons dari warganet yang merasa rindu dengan suasana makan bersama keluarga menggunakan tangan.
