BACAKORAN.CO - Vivo kembali mengejutkan pasar smartphone dengan meluncurkan X300 Pro, perangkat yang digadang-gadang sebagai salah satu ponsel paling gila dari segi spesifikasi.
Dengan chipset terbaru Dimensity 9500, baterai jumbo, serta kamera periskop beresolusi 200 MP, ponsel ini benar-benar dirancang untuk bersaing dengan flagship papan atas dari merek lain.
Namun, keunggulan Vivo X300 Pro tidak hanya terletak pada hardware.
Perubahan besar juga terjadi di sisi software, di mana Vivo akhirnya meninggalkan FUN Touch OS dan beralih ke OriginOS, sistem operasi yang sebelumnya hanya tersedia di pasar Tiongkok.
Langkah ini menjadi kabar baik bagi pengguna global karena OriginOS menawarkan pengalaman visual dan kustomisasi yang jauh lebih menarik.
Software: Dari FUN Touch ke OriginOS
BACA JUGA:Dominasi Baru! Vivo Y19sGT 5G Tiba-Tiba Jadi Raja, Tantang Semua HP Murah di Pasar Indonesia
Selama bertahun-tahun, FUN Touch OS dikenal sebagai antarmuka yang sederhana namun sering dianggap monoton.
Vivo menyadari hal ini dan menghadirkan OriginOS sebagai solusi.
Sistem baru ini membawa tampilan lebih segar, animasi halus, serta opsi kustomisasi yang kaya.
Pengguna kini bisa mengubah ikon sesuai selera, menyesuaikan lock screen, hingga menikmati transisi visual yang lebih hidup.
OriginOS juga menghadirkan fitur Origin Island, semacam pusat kontrol mini yang memungkinkan preview aplikasi, shortcut cepat, hingga rekomendasi otomatis berdasarkan aktivitas pengguna.
Misalnya, saat menyalin nomor telepon, sistem langsung memberi opsi untuk membuka kontak.
Selain itu, manajemen notifikasi dan kategori aplikasi dibuat lebih rapi, galeri lebih mudah digunakan, dan pengalaman keseluruhan terasa lebih modern—mirip dengan sensasi menggunakan iPhone, namun tetap dengan identitas khas Vivo.
Performa dan Optimalisasi
Chipset Dimensity 9500 menjadi otak utama X300 Pro. Skor Antutu mencapai sekitar 2,8 juta, menandakan performa luar biasa.