Semua harga tersebut berlaku untuk wilayah Jakarta dengan status on the road.
BACA JUGA:Honda BeAT GT 2026: Skutik Ekonomis dengan Tampilan Agresif untuk Gen Z
BACA JUGA:Keren Abis! Honda PCX 160 Versi Tertinggi Mengaspal Desain Wow, Fitur Bikin Ngiler!
Jika dibandingkan dengan model lain, perbedaan harga cukup signifikan. Honda PCX 160, misalnya, dijual mulai dari Rp 34,3 juta untuk tipe termurah.
Sementara itu, ADV 160 dibanderol Rp 37,2 juta untuk varian paling rendah.
Dengan demikian, Vario 125 jelas menempati posisi strategis sebagai skutik non-eSAF paling terjangkau, sekaligus satu-satunya motor matic Honda non-eSAF yang menggunakan mesin berkapasitas 125 cc.
Alasan Honda Mempertahankan Rangka Tubular
BACA JUGA:Honda Vario 125 2026, Skutik Modern dengan Fitur Digital dan USB Type-C yang Nyaman untuk Harian
BACA JUGA:Honda Vario Max 160 2026: Skutik Besar Stylish Penantang Yamaha AeroX
Pertanyaan besar pun muncul: mengapa Honda tetap mempertahankan rangka tubular pada Vario 125, padahal eSAF sudah menjadi standar baru di banyak model?
Jawaban ini dijelaskan langsung oleh Hikaru Yokomura, Large Project Leader Honda Vario 125 dari Honda R&D Southeast Asia Co., Ltd.
Dalam konferensi pers peluncuran di AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang Pusat, Bekasi, ia menegaskan bahwa penggunaan rangka tubular bukanlah keputusan sembarangan.
Menurut Hikaru, rangka tubular dipilih karena sesuai dengan kebutuhan mesin 125 cc yang digunakan.
BACA JUGA:Review Lengkap Honda AirBlade 160 ABS 2026: Skutik Premium dengan Teknologi eSP+
BACA JUGA:Ingin Beralih ke Mobil Listrik? Ini Panduan Membeli Mobil Listrik untuk Pertama Kali
“Frame yang digunakan bukan eSAF, kami menggunakan pipe frame (rangka tubular). Kenapa kami menggunakan pipe frame? Karena disesuaikan dengan kebutuhan engine, sehingga melengkapi dengan engine yang digunakan. Satu paket,” jelasnya.
