Dalam pernyataannya, Trump menekankan bahwa kehadiran pasukan AS di Suriah bukan berjalan sendiri.
Ia menyebut pemerintah Suriah saat ini turut bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam upaya menjaga stabilitas dan memerangi kelompok ekstremis.
“Suriah, omong-omong, ikut berperang bersama kita. Presiden baru Suriah juga sangat terpukul dengan apa yang terjadi,” kata Trump.
Dari informasi yang dirilis Kantor Gubernur Iowa, Kim Reynolds, diketahui bahwa dua tentara AS yang gugur merupakan anggota Garda Nasional Iowa.
BACA JUGA:Belum Kapok, Jule Jadi Selingkuhan Yuka Yusman Tiktokers, Kasus Viral Dibongkar Istri Sah!
Identitas korban direncanakan akan diumumkan secara resmi pada Minggu sore waktu setempat.
Selain korban tewas, tiga anggota Garda Nasional Iowa lainnya mengalami luka-luka.
Dua di antaranya bahkan harus segera dievakuasi ke fasilitas medis untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
“Hati kami berat hari ini. Doa dan belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada keluarga para prajurit yang gugur dalam menjalankan tugas,” ujar Reynolds dalam pernyataan resminya.
Ia juga mengajak seluruh warga Iowa untuk bersatu memberikan dukungan moral kepada keluarga korban dan mendoakan para prajurit yang tengah menjalani pemulihan.
Tak lama setelah berbicara kepada wartawan, Trump kembali menegaskan sikapnya melalui unggahan di media sosial.
Dalam pernyataan tersebut, ia secara eksplisit menyebut serangan itu sebagai aksi ISIS terhadap Amerika Serikat dan Suriah.
“Akan ada pembalasan yang sangat serius,” tulis Trump.
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi luas mengenai kemungkinan operasi militer lanjutan AS di kawasan tersebut, baik dalam bentuk serangan udara, operasi khusus, maupun peningkatan kehadiran militer.