15 WNA China Diduga Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang, Begini Kronolginya

Selasa 16 Dec 2025 - 09:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO – Insiden mengejutkan terjadi di kawasan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM), Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada 14 Desember 2025. 

Sebanyak 15 Warga Negara Asing (WNA) asal China diduga terlibat dalam aksi penyerangan terhadap petugas pengamanan perusahaan dan anggota TNI, serta melakukan perusakan terhadap kendaraan milik perusahaan.

Peristiwa ini berlangsung pada Minggu sore sekitar pukul 15.40 WIB di Desa Pemuatan Batu. 

Menurut keterangan pihak keamanan perusahaan, para pelaku membawa senjata tajam, airsoft gun, hingga alat setrum saat melakukan aksinya. 

Akibat keributan tersebut, lima anggota TNI dilaporkan menjadi korban penyerangan, sementara satu unit mobil dan satu sepeda motor milik PT SRM mengalami kerusakan berat.

Kronologi Kejadian

BACA JUGA:Fakta-fakta Terbaru Pemerasan WNA China di Imigrasi Soetta, Apakah Cuma ‘Puncak Gunung Es’?

BACA JUGA:Arus Deras, Jembatan Muara Dua Ambruk, Anggota Polisi dan TNI Nyaris Tewas

Chief Security PT SRM, Imran Kurniawan, menjelaskan bahwa insiden bermula sekitar pukul 15.30 WIB ketika anggota pengamanan sipil perusahaan sedang bertugas jaga. 

Saat itu terlihat aktivitas penerbangan drone di sekitar area tambang.

Mengetahui hal tersebut, tim pengamanan bersama lima anggota TNI dari Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya (Yonzipur 6/SD) yang kebetulan sedang melaksanakan latihan dasar satuan (LDS) di lokasi, langsung melakukan pengejaran terhadap pilot drone.

"Saat anggota pengamanan kami mengejar pilot drone, lima anggota Yonzipur 6/SD yang ada di lokasi kejadian karena mereka sedang dalam kegiatan LDS di PT SRM. Jadi total ada enam yang mengejar pilot drone," beber Imran.

Sekitar 300 meter dari pintu masuk PT SRM, tim pengamanan mendapati empat WNA yang diduga menerbangkan drone. 

Namun, situasi berubah drastis ketika tiba-tiba muncul sebelas WNA lainnya yang membawa senjata tajam, airsoft gun, dan alat setrum.

"Saat anggota pengamanan kami dan anggota TNI turun dari kendaraan, tiba-tiba datang sebelas WN China lainnya. Mereka membawa empat bilah sajam dan airsoft gun serta alat setrum," kata Imran.

Penyerangan Terhadap TNI dan Pengamanan

Imran menuturkan, belasan WNA tersebut langsung menyerang enam anggota yang melakukan pengejaran. 

Kategori :