bacakoran.co

Starbucks Terpuruk akibat Boikot: Gerai Sepi, Penjualan Seret, Terpaksa PHK Karyawan!

Aksi boikot produk terafiliasi Israel mengganggu kinerja bisnis Starbucks, sepinya gerai membuat penjualan merosot. PHK karyawan jadi opsi efisiensi dan optimalkan usaha.--istimewa

BACAKORAN.CO – Raksasa kopi dunia, Starbucks, menghadapi masa sulit dengan gerai-gerai yang mulai sepi pengunjung dan penjualan yang merosot.

Situasi ini memaksa perusahaan mengambil langkah drastis berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari strategi perbaikan bisnis.

CEO Starbucks, Brian Niccol mengungkapkan, pengurangan tenaga kerja menjadi salah satu langkah utama untuk mengoptimalkan tim pendukung perusahaan.

Dalam pernyataan resminya pada Jumat (17/1/2025), Niccol menegaskan kebijakan ini tidak akan memengaruhi staf yang bekerja di gerai Starbucks atau jam operasional toko.

BACA JUGA:Aturan Baru Starbucks, Wajib Belanja Kalau Nongkrong di Gerai atau Pakai Toilet!

BACA JUGA:Starbucks Makin Nyungsep, Dihantam Aksi Boikot dan Mogok Karyawan Terbesar dalam Sejarah!

"Kami akan meninjau kembali struktur, ukuran, dan peran tim pendukung di seluruh dunia sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien," ujar Niccol, seperti dilansir dari Reuters.

Langkah Perubahan di Tengah Krisis

Brian Niccol, yang baru empat bulan menjabat sebagai CEO setelah sebelumnya memimpin Chipotle Mexican Grill, telah menetapkan serangkaian rencana untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Starbucks.

Perusahaan ini tengah berjuang melawan melemahnya permintaan di pasar utama seperti AS dan China, serta meningkatnya persaingan dari merek kopi lain.

BACA JUGA:Michael Malarkey Serukan Boikot Starbucks Diatas Panggung, Penggemar The Vampire Diaries Heboh!

BACA JUGA:Starbucks Ultimatum Karyawan: Wajib Ngantor atau Siap-Siap Dipecat!

Niccol menjelaskan struktur organisasi Starbucks yang terlalu besar dan berlapis-lapis justru memperlambat langkah perusahaan.

“Terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran yang hanya berfokus pada koordinasi pekerjaan membuat efisiensi terganggu,” tambahnya.

Starbucks Terpuruk akibat Boikot: Gerai Sepi, Penjualan Seret, Terpaksa PHK Karyawan!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – raksasa kopi dunia, menghadapi masa sulit dengan gerai-gerai yang mulai sepi pengunjung dan penjualan yang merosot.

situasi ini memaksa perusahaan mengambil langkah drastis berupa pemutusan hubungan kerja (phk) sebagai bagian dari strategi perbaikan bisnis.

mengungkapkan, pengurangan tenaga kerja menjadi salah satu langkah utama untuk mengoptimalkan tim pendukung perusahaan.

dalam pernyataan resminya pada jumat (17/1/2025), niccol menegaskan kebijakan ini tidak akan memengaruhi staf yang bekerja di gerai starbucks atau jam operasional toko.

"kami akan meninjau kembali struktur, ukuran, dan peran tim pendukung di seluruh dunia sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien," ujar niccol, seperti dilansir dari reuters.

langkah perubahan di tengah krisis

brian niccol, yang baru empat bulan menjabat sebagai ceo setelah sebelumnya memimpin chipotle mexican grill, telah menetapkan serangkaian rencana untuk mengatasi tantangan yang dihadapi starbucks.

perusahaan ini tengah berjuang melawan melemahnya permintaan di pasar utama seperti as dan china, serta meningkatnya persaingan dari merek kopi lain.

niccol menjelaskan struktur organisasi starbucks yang terlalu besar dan berlapis-lapis justru memperlambat langkah perusahaan.

“terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran yang hanya berfokus pada koordinasi pekerjaan membuat efisiensi terganggu,” tambahnya.

starbucks pun menunda proyeksi keuangan untuk tahun fiskal 2025, dan akan merinci rencana pemutusan hubungan kerja pada awal maret 2025.

transformasi gerai di as

sebagai bagian dari strategi perubahan, starbucks berencana merombak gerai-gerainya di amerika serikat.

perubahan tersebut mencakup penambahan tempat duduk yang lebih nyaman, penyediaan mug keramik, serta bar bumbu kopi yang dirancang agar waktu tunggu pelanggan tidak lebih dari empat menit.

langkah ini diharapkan dapat menarik kembali pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih baik saat menikmati kopi di gerai starbucks.

pensiunnya sosok kunci starbucks

di tengah guncangan ini, starbucks juga akan kehilangan salah satu tokoh pentingnya.

mellody hobson, direktur independen utama di dewan direksi, mengumumkan rencananya untuk pensiun setelah hampir dua dekade mengabdi di perusahaan tersebut.

meski situasi sedang sulit, starbucks tetap optimis langkah-langkah ini dapat membantu mereka bertahan dan kembali menjadi pemimpin pasar di industri kopi global.

Tag
Share