bacakoran.co – kebijakan yang diterapkan mulai berdampak besar pada industri perhotelan.
gelombang pemutusan hubungan kerja (phk) massal pun mengancam.
terutama bagi hotel yang bergantung pada acara dan kunjungan kerja pemerintah.
ketua umum indonesian hotel general manager association (ihgma), arya pering arimbawa mengungkapkan, kebijakan ini memaksa hotel untuk memangkas biaya operasional, termasuk mengurangi tenaga kerja.
"langkah awalnya mengurangi tenaga harian atau casual worker. jika terus berlanjut, beberapa karyawan mungkin harus menjalani unpaid leave," kata arya.
dampak besar: pendapatan hotel anjlok hingga 100 persen!
ihgma, yang menaungi sekitar 1.000 hotel dari aceh hingga papua, telah melakukan survei terhadap 315 hotel untuk melihat dampak kebijakan ini.
hasilnya cukup mengkhawatirkan.
hotel bintang tiga mengalami penurunan pendapatan hingga 100 persen.
hotel bintang empat juga terdampak dengan penurunan pendapatan sampai 60 persen.
kerugian per hotel bisa mencapai rp3 miliar lebih selama kebijakan efisiensi diterapkan.
wakil ketua umum ihgma, garna sobhara swara menambahkan, dampak ini tidak hanya dirasakan oleh pihak hotel, tetapi juga oleh ratusan supplier.
mulai dari pemasok bahan makanan hingga perlengkapan hotel.
"kalau kondisi ini terus berlanjut, phk akan semakin besar. hotel menengah bisa kehilangan 10-50 karyawan, sementara hotel besar lebih banyak lagi," ujar garna.
pengusaha hotel minta solusi dari pemerintah
melihat dampak yang semakin luas, ihgma berharap ada solusi dari pemerintah.
mereka mengajukan beberapa usulan, antara lain efisiensi dilakukan bertahap, agar bisa dievaluasi dampaknya.
insentif pengurangan pajak bagi industri perhotelan.
lalu subsidi atau bantuan langsung untuk menopang operasional hotel.
serta relaksasi aturan operasional agar hotel tetap bisa bertahan.
efisiensi anggaran prabowo: hemat rp300 triliun, target rp750 triliun!
seperti diketahui, presiden prabowo subianto menerapkan kebijakan efisiensi dengan menghapus perjalanan dinas dan acara seremonial di hotel-hotel.
langkah ini diklaim bisa menghemat anggaran lebih dari rp300 triliun, dengan target penghematan hingga rp750 triliun ke depan.