bacakoran.co – program yang seharusnya membawa manfaat, justru jadi mimpi buruk bagi puluhan siswa di man 1 cianjur.
suasana sekolah mendadak berubah gaduh setelah puluhan pelajar mengeluhkan gejala usai menyantap menu makan bergizi gratis.
satu per satu siswa mulai mengalami pusing, mual, hingga muntah.
beberapa langsung dilarikan ke rumah sakit, sementara yang lain mendapat perawatan darurat di sekolah dan rumah masing-masing.
korban terus bertambah, sampel makanan diselidiki
frida laila yahya, kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit dinas kesehatan cianjur, menyebut sejauh ini 21 siswa telah dibawa ke rsud cianjur dan rs bhayangkara.
namun jumlah itu bisa terus bertambah, mengingat total siswa yang menerima mbg hari itu mencapai sekitar 800 orang pada senin, 21 april 2025.
"kami masih terus mendata, karena banyak yang dirawat di rumah atau puskesmas," ujar frida seperti dilansir dari cnnindonesia.com.
"sampel makanan akan segera kami kirim ke laboratorium di bandung, dan dapur penyedia mbg juga akan kami periksa," tambahnya.
gejala muncul setelah menyantap ayam suwir
dugaan awal mengarah pada ayam suwir yang menjadi bagian dari paket makan siang.
m. raihan (16), salah seorang siswa yang ikut menyantap makanan, mengaku mencium aroma tak sedap dari lauk tersebut.
"setelah makan siang, sekitar dua jam kemudian saya merasa mual, pusing, dan muntah. teman-teman satu kelas juga ada yang mengalami hal serupa," ujar raihan yang kini menjalani perawatan di rumah.
sekolah masih lakukan pendataan
kepala man 1 cianjur, erma sopiah membenarkan jika total siswa yang mendapat perawatan medis sementara ini baru 21 orang.
namun proses pendataan masih berlangsung karena banyak siswa sempat dirawat di uks, lalu dijemput orang tua sebelum dilarikan ke fasilitas kesehatan lain.
"hingga malam, kami masih mendata total korban. semua siswa menyantap menu mbg pada pukul 12 siang, dan keluhan mulai bermunculan menjelang sore," jelas erma.
keamanan mbg dipertaruhkan?
insiden ini menambah deretan kasus serupa yang mulai menimbulkan kekhawatiran publik terhadap keamanan program makan bergizi gratis yang diluncurkan pemerintah.
meski niatnya baik, pengawasan dalam proses produksi dan distribusi makanan dinilai belum maksimal.