Belanja Cuma Klik, Utang Paylater Makin Menggunung! Bikin Rakyat Kecanduan?
Kemudahan berbelanja cukup klik di layar ponsel dan fenomena beli dulu bayar nanti membuat utang paylater masyarakat Indonesia menggunung, tembus Rp 30,47 T per Mei 2025.--ai generate/ist
BACA JUGA:BSU Tak Bisa Cair di Kantor Pos Tanpa QR Code Pospay, Ini Cara Dapetinnya Biar Gak Zonk!
“Meski tumbuh pesat, tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) masih relatif terkendali di 3,74%,” jelas Agusman.
Pinjol Tak Kalah Ngeri
Tak hanya paylater, pinjaman online (pinjol) juga menyumbang angka fantastis.
Per Mei 2025, outstanding pembiayaan P2P lending alias pinjol tembus Rp82,59 triliun, naik hampir 28% dari tahun sebelumnya.
Tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) berada di 3,19%--artinya masih ada risiko gagal bayar yang signifikan.
BACA JUGA:Terus Bertambah! Sudah 17.026 Rekening Terkait Judi Online Diblokir OJK
Konsumsi Gaya Hidup atau Bencana Finansial?
Kemudahan transaksi digital memang menyenangkan. Tapi jika tidak dibarengi dengan literasi keuangan, bisa jadi malapetaka finansial.
Fenomena “beli dulu bayar nanti” ternyata tidak hanya meringankan, tapi juga perlahan menjerumuskan masyarakat ke jurang utang konsumtif.