bacakoran.co - wakil walikota serang, nur agis aulia, menjadi sorotan setelah mengantar kedua anaknya ke tanpa mengenakan helm pada senin (14/7) pagi.

videonya itu viral di media sosial, sehingga memicu beragam komentar dari netizen yang mempertanyakan tanggung jawab pejabat publik dalam hal keselamatan .

dalam rekaman video yang diunggah akun @medsoszone, nur agis terlihat mengendarai sepeda motor honda beat hitam bernopol a 5357 cn sambil mengantar kedua putranya ke sd negeri serang 02. 

meski dirinya mengenakan helm, kedua anaknya tampak tidak memakai pelindung kepala saat dibonceng.

menanggapi viralnya kejadian tersebut, nur agis segera memberikan klarifikasi melalui video. 

ia mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat serta pihak kepolisian. 

“tadi memang saya agak terburu-buru karena saya ditunggu kegiatan pertama saya di jam 06.30 wib di sdn 5. tapi sebelum giat, saya memang sudah ingin mengantar anak saya ke sekolah (sdn serang 02), tapi dalam proses perjalanannya ini murni kesalahan saya, saya melakukan banyak pelanggaran, kesalahan,” ujarnya.

politikus dari partai keadilan sejahtera (pks) ini menunjukkan sikap terbuka terhadap konsekuensi hukum atas tindakannya. 

“oleh karena itu saya minta maaf, dan saya minta pihak polres serang untuk menilang saya. sekali lagi saya mohon maaf atas kelalaian, kesalahan dan pelanggaran yang saya lakukan,” tegas nur agis, yang berjanji akan menjalani semua prosedur hukum termasuk membayar denda yang dikenakan.

dalam video klarifikasinya, ia tidak hanya meminta ditilang, tapi juga menyebut insiden ini sebagai pelajaran penting baginya sebagai seorang pejabat publik. 

“insyaallah saya akan bertanggung jawab. dan semoga ini tidak terulang lagi dan ini menjadi pembelajaran bagi saya ke depan jadi lebih baik,” tambahnya.

aksi wakil wali kota serang yang viral tersebut langsung mengundang komentar dari netizen.

"makanya bangun subuh biar gak terburu buru."

"mau bikin konten malah blunder."

"jangan kasih panggung."

"gimmick bae pak!"

"detail kecil aja ga paham."

peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kedisiplinan berlalu lintas, terutama dari pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. 

kejujuran dan kesediaan nur agis untuk menerima sanksi justru mendapat apresiasi dari sebagian kalangan, meskipun kritik tetap mengalir terutama dari mereka yang menuntut konsistensi dan keteladanan dalam tindakan sehari-hari.