Gagal Masuk Sekolah Negeri, Warga Tangerang Selatan Blokir Akses ke SMAN 6 dan SMPN 17

Aksi blokade jalan oleh warga Perumahan Pamulang Permai I, Tangerang Selatan, menjadi sorotan publik setelah anak-anak mereka gagal masuk ke SMA Negeri 6 dan SMPN 17 melalui jalur domisili.--Youtube-CNN Indonesia
BACAKORAN.CO - Hari pertama Masuk Sekolah seharusnya menjadi momen penuh semangat bagi siswa dan orang tua.
Namun, suasana berbeda terjadi di SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 17 Kota Tangerang Selatan.
Akses utama menuju dua sekolah negeri tersebut diblokir warga Perumahan Pamulang Permai, buntut dari kekecewaan atas hasil seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Melansir dari video youtube CNN Indonesia, menurut warga mereka telah tiga kali berdialog dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten, namun belum menemukan titik terang.
BACA JUGA:Viral! Aksi Protes Massal Orang Tua Murid di Cikarang Gegara Anak Gagal Masuk Sekolah Favorit
Mereka bahkan berencana mengirim surat kepada Gubernur Banten untuk meminta keadilan.
Di sisi lain, pihak sekolah tetap melanjutkan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) meski akses utama terganggu.
Aksi ini menjadi sorotan publik dan memunculkan pertanyaan besar: apakah sistem zonasi dalam penerimaan siswa benar-benar berpihak pada masyarakat sekitar sekolah?
Atau justru membuka celah ketidakadilan yang memicu konflik horizontal?
BACA JUGA:Baru Sehari Masuk Sel, Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Bali Tewas Dikeroyok dalam Penjara
Pemicu Aksi Blokade: Jalur Domisili yang Dipersoalkan
Warga RW 10 Pamulang merasa kecewa karena anak-anak mereka tidak diterima di sekolah negeri terdekat, meskipun secara geografis rumah mereka berada di sekitar sekolah.
Dari sembilan anak yang mendaftar, tak satu pun lolos seleksi jalur domisili.