Dokter Spesialis THT Ungkap Bahaya Sound Horeg: Jarak Aman Minimal 2 Kilometer dari Speaker
Dokter THT peringatkan bahaya sound horeg/kolase Bacakoran.co--X @IndoPopBase dan Youtube tvOneNews
BACAKORAN.CO - Fenomena sound horeg semakin mencuri perhatian publik sebagai bentuk hiburan jalanan yang populer di berbagai daerah Indonesia.
Dengan ciri khas penggunaan speaker berukuran besar dan dentuman bass yang menggema, hiburan ini tak jarang menjadi daya tarik utama dalam acara masyarakat seperti hajatan, pesta rakyat, hingga konser jalanan.
Tak hanya itu, pertunjukan sound horeg biasanya disertai efek visual mencolok yang menambah semarak suasana.
Meski menjadi favorit banyak kalangan, kehadirannya tak lepas dari kontroversi.
Banyak warga yang merasa terganggu dengan intensitas suara yang luar biasa keras, yang disebut-sebut bisa mencapai hingga 130 desibel (dB), setara suara mesin jet dari jarak dekat.
BACA JUGA:Resmi Diharamkan MUI, Bupati Blitar Justru Wacanakan Lomba Sound Horeg: Banyak Sisi Positifnya
Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan Pendengaran
Seiring meningkatnya popularitas sound horeg, kekhawatiran soal dampaknya terhadap kesehatan pun makin mencuat.
Suara pada level 130 dB sudah jauh melewati ambang batas aman bagi pendengaran manusia.
Paparan berkepanjangan terhadap suara sekeras ini dapat merusak sel rambut telinga yang berfungsi mengirim sinyal suara ke otak, berujung pada gangguan pendengaran bahkan tuli permanen.
Terlebih lagi, warga yang tidak terlibat langsung dalam acara tersebut tetap harus menanggung dampaknya.
Bunyi menggelegar dari speaker raksasa kerap menyebar hingga radius yang luas, menciptakan polusi suara yang tidak hanya mengganggu ketenangan lingkungan, tetapi juga berisiko bagi kesehatan telinga masyarakat.
BACA JUGA:Bos Sound Horeg Klaim Tak Ada yang Merasa Rugi: Orang yang Komplain Sok SDM Tinggi!
BACA JUGA:Heboh! Sound Horeg Dicap Haram, Malah Dipasang Label 'Halal', Netizen Ngamuk: Dibakar Aja Sekalian!