bacakoran.co

Belum 24 Jam Gencatan Senjata, Konflik Thailand vs Kamboja Memanas Lagi, Ini Biang Keroknya!

Belum berusia 24 jam gencatan senjata, konflik Thailand vs Kamboja kembali memanas. Thailand menuding Kamboja telah melakukan serangan ke wilayahnya. PM Hun Manet dan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai lakukan kesepakatan damai atau gencatan senjat--the phnom penh post/ist

BACAKORAN.CO - Belum genap 24 jam setelah gencatan senjata diumumkan, militer Thailand langsung menuding Kamboja melanggar perjanjian dan kembali melakukan serangan.

Padahal, kedua negara baru saja mengukir kesepakatan damai tanpa syarat dalam mediasi diplomatik di Malaysia, Senin (28/7/2025) malam.

Tapi harapan untuk meredam konflik malah berubah jadi bara api yang semakin menyala.

Serangan Mendadak dari Arah Kamboja?

BACA JUGA:Innalillah, Bus Jamaah Umrah Terbalik, 4 Penumpang Meninggal, Belasan lainnya Luka-luka

BACA JUGA:Banjir Besar di Beijing: 30 Tewas, 80 Ribu Warga Dievakuasi Akibat Hujan Deras Ekstrem

Juru bicara militer Thailand, Winthai Suwaree, memicu kehebohan setelah menyatakan pasukan Kamboja meluncurkan artileri ke wilayahnya.

Ia menyebut aksi tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan dan bentuk pengkhianatan atas kepercayaan yang baru dibangun.

Militer Thailand pun mengklaim telah membalas "secara proporsional" sebagai bentuk pertahanan diri.

Kamboja Bungkam Tuduhan, Klaim Situasi Terkendali

BACA JUGA:Selamat Jalan Kwik Kian Gie: Indonesia Kehilangan Sosok Ekonom Visioner

BACA JUGA:Viral! Usai Ditangkap, 9 Pelaku Minta Damai Soal Perusakan Rumah Doa Umat Kristen di Padang

Namun, dari pihak seberang, Kementerian Pertahanan Kamboja membantah keras adanya bentrokan.

Maly Socheata, juru bicara Kamboja, menyebut tidak terjadi kontak senjata di wilayah mana pun.

Bahkan, menurut laporan koresponden AFP, suasana di Kota Samraong yang berjarak 20 km dari perbatasan, sudah sunyi sejak pukul 23.30 malam tadi, dan tetap tenang hingga fajar menyingsing.

“Ketegangan di garis depan telah mereda sejak gencatan senjata diberlakukan,” tulis Perdana Menteri Hun Manet di Facebook pada Selasa pagi seperti dilansir dari CNNIndonesia.

Belum 24 Jam Gencatan Senjata, Konflik Thailand vs Kamboja Memanas Lagi, Ini Biang Keroknya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - belum genap 24 jam setelah diumumkan, militer langsung menuding kamboja melanggar perjanjian dan kembali melakukan serangan.

padahal, kedua negara baru saja mengukir kesepakatan damai tanpa syarat dalam mediasi diplomatik di malaysia, senin (28/7/2025) malam.

tapi harapan untuk meredam konflik malah berubah jadi bara api yang semakin menyala.

serangan mendadak dari arah kamboja?

juru bicara militer thailand, winthai suwaree, memicu kehebohan setelah menyatakan pasukan kamboja meluncurkan artileri ke wilayahnya.

ia menyebut aksi tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan dan bentuk pengkhianatan atas kepercayaan yang baru dibangun.

militer thailand pun mengklaim telah membalas "secara proporsional" sebagai bentuk pertahanan diri.

kamboja bungkam tuduhan, klaim situasi terkendali

namun, dari pihak seberang, kementerian pertahanan kamboja membantah keras adanya bentrokan.

maly socheata, juru bicara kamboja, menyebut tidak terjadi kontak senjata di wilayah mana pun.

bahkan, menurut laporan koresponden afp, suasana di kota samraong yang berjarak 20 km dari perbatasan, sudah sunyi sejak pukul 23.30 malam tadi, dan tetap tenang hingga fajar menyingsing.

“ketegangan di garis depan telah mereda sejak gencatan senjata diberlakukan,” tulis perdana menteri hun manet di facebook pada selasa pagi seperti dilansir dari cnnindonesia.

ketegangan yang meledak sejak kamis (24/7/2025) telah menewaskan sedikitnya 38 jiwa dan menyebabkan hampir 300 ribu warga sipil terpaksa mengungsi.

dunia internasional dibuat panik oleh intensitas konflik yang berkembang cepat di kawasan asia tenggara itu.
as dan china turun tangan

gencatan senjata yang sempat membangkitkan harapan itu tidak terjadi begitu saja.

tekanan langsung dari presiden as donald trump, ditambah desakan dari malaysia selaku ketua asean, membuat kedua negara terpaksa duduk bersama.

mediasi tingkat tinggi tersebut dihadiri langsung oleh tiga kepala pemerintahan: pm kamboja hun manet, pm sementara thailand phumtham wechayachai, pm malaysia anwar ibrahim.

Tag
Share