bacakoran.co

Hindari Kekacauan, Usulkan Pola Pembagian Syarikah Berdasarkan Embarkasi

Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i--

BACAKORAN.CO -- Penyelenggaraan layanan jemaah haji  di tanah suci yang dilakukan multi syarikah pada musim haji tahun 2025 dianggap layak di pertahankan.

Hanya saja sistem perlu ditata ulang agar lebih efektif dalam mendukung pelayanan jemaah haji Indonesia.

Salah satu yang yang diusulkan untuk ditata ulang adalah penggunaan pola pembagian syarikah berdasarkan embarkasi, bukan sekadar jumlah jemaah.

Pernyataan itu diungkap Wakil Menteri Agama RI, Romo HR Muhammad Syafi’i, dalam Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M di Tangerang, Selasa 29 Juli 2025.

BACA JUGA:Ada Kemungkinan Haji dan Umrah Jalur Laut, Ini Kata Menag Nasaruddin Umar

BACA JUGA:Daftar Haji Furoda, Diberangkatkan Dengan Visa Kerja, Warga Tulung Selapan Lapor Polisi

“Kita bekerja tanpa batas waktu. Penanganan sistem multi syarikah menjadi perhatian penting, karena Presiden Prabowo tidak menginginkan adanya monopoli,"katanya.

"Sistem ini akan tetap dijalankan, tetapi harus disertai dengan penataan yang menyeluruh,” jelasnya.

Menurut Wamenag, sistem multi syarikah sebenarnya memiliki potensi positif dalam mendistribusikan pelayanan secara merata dan kompetitif, namun implementasinya masih menemui kendala teknis.

Salah satu langkah penataan yang diusulkan adalah penggunaan pola pembagian syarikah berdasarkan embarkasi, bukan sekadar jumlah jemaah. “Kalau embarkasi Jakarta dilayani penuh oleh satu syarikah, maka koordinasi akan lebih mudah,"cetusnya.

BACA JUGA:Negara-negara Barat Sekutu AS Ini Nekat Akui Palestina di Majelis PBB, Israel Murka?

BACA JUGA:Katanya Gak Haram Lagi! Sound Horeg Ganti Nama Jadi Soung Karnaval Indonesia, Serius Tobat Atau Cuma Takut?

"Jika kuotanya tidak mencukupi, barulah ditambah syarikah lain. Dengan begitu, perencanaan sejak awal sudah bisa memetakan kebutuhan tenda di Arafah, menghindari kekacauan,” ulasnya.

Wamenag juga mendorong agar Badan Pengelola Haji (BP Haji) melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem multi syarikah, termasuk menilai kualitas masing-masing penyedia layanan. Evaluasi ini diharapkan menjadi dasar penentuan mitra layanan haji di masa mendatang.

Hindari Kekacauan, Usulkan Pola Pembagian Syarikah Berdasarkan Embarkasi

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- penyelenggaraan di tanah suci yang dilakukan pada musim haji tahun 2025 dianggap layak di pertahankan.

hanya saja sistem perlu agar lebih efektif dalam mendukung pelayanan jemaah haji indonesia.

salah satu yang yang diusulkan untuk ditata ulang adalah penggunaan pola pembagian syarikah berdasarkan embarkasi, bukan sekadar jumlah jemaah.

pernyataan itu diungkap wakil menteri agama ri, romo hr muhammad syafi’i, dalam rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 h/2025 m di tangerang, selasa 29 juli 2025.

“kita bekerja tanpa batas waktu. penanganan sistem multi syarikah menjadi perhatian penting, karena presiden prabowo tidak menginginkan adanya monopoli,"katanya.

"sistem ini akan tetap dijalankan, tetapi harus disertai dengan penataan yang menyeluruh,” jelasnya.

menurut wamenag, sistem multi syarikah sebenarnya memiliki potensi positif dalam mendistribusikan pelayanan secara merata dan kompetitif, namun implementasinya masih menemui kendala teknis.

salah satu langkah penataan yang diusulkan adalah penggunaan pola pembagian syarikah berdasarkan embarkasi, bukan sekadar jumlah jemaah. “kalau embarkasi jakarta dilayani penuh oleh satu syarikah, maka koordinasi akan lebih mudah,"cetusnya.

"jika kuotanya tidak mencukupi, barulah ditambah syarikah lain. dengan begitu, perencanaan sejak awal sudah bisa memetakan kebutuhan tenda di arafah, menghindari kekacauan,” ulasnya.

wamenag juga mendorong agar badan pengelola haji (bp haji) melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem multi syarikah, termasuk menilai kualitas masing-masing penyedia layanan. evaluasi ini diharapkan menjadi dasar penentuan mitra layanan haji di masa mendatang.

“pelayanan jemaah tidak boleh dikorbankan karena lemahnya koordinasi. negara harus hadir untuk memastikan bahwa setiap syarikah yang dilibatkan benar-benar mampu memberikan layanan yang layak dan memenuhi standar,” tegasnya.

rakernas evaluasi haji 1446 h/2025 m yang berlangsung selama empat hari, 28–31 juli 2025 ini, diikuti oleh 450 peserta dari berbagai unsur, termasuk badan pengelola haji, komisi viii dpr ri, kantor wilayah kementerian agama, serta duta besar ri untuk arab saudi, abdulaziz ahmad. 

forum ini menjadi ajang penting untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan penyelenggaraan haji tahun berikutnya.

Tag
Share