bacakoran.co

Bikin Gaduh ini Modus Jual Beli Rekening Bank di Medsos, Yuk Ketahui Jangan Sampai Tertipu

Heboh skandal Grup Facebook jual Rekening secara online--Facebook

BACAKORAN.CO - Di era digital yang semakin canggih media sosial tidak hanya menjadi sarana komunikasi tetapi juga wadah bagi aktivitas ilegal, salah satunya adalah jual beli rekening bank.

Fenomena ini kian marak terutama di platform seperti Facebook, Telegram dan WhatsApp di mana grup-grup khusus menawarkan rekening bank untuk berbagai keperluan, termasuk aktivitas kriminal seperti judi online, penipuan, dan pencucian uang. 

Praktik jual beli rekening bank berlangsung secara terang-terangan di media sosial, khususnya di platform seperti Facebook di mana setidaknya ditemukan 17 grup yang menjadi wadah transaksi ini. 

Penjual menawarkan buku tabungan, kartu ATM, dan bahkan akses mobile banking dengan harga bervariasi, mulai dari Rp350.000 hingga Rp1,25 juta per paket rekening, tergantung bank dan kelengkapan data yang disediakan.  

BACA JUGA:Jalani Tes DNA di Bareskrim Polri, Ridwan Kamil Ungkap Terima Apapun Hasilnya: Penuh Tanggung Jawab dan Dewasa

BACA JUGA:PPATK Sempat Blokir Rekening Warga yang Nganggur, Kini 30 Juta Telah Buka Kembali!

Para pelaku biasanya menargetkan kalangan menengah ke bawah, menawarkan imbalan uang untuk membuka rekening baru atau menyerahkan data pribadi seperti KTP.

Salah satu contoh kasus melibatkan seorang penjual bernama Agus, yang menawarkan rekening BCA seharga Rp500.000 di grup Facebook "Jual Beli Rekening". 

Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan bahwa jual beli rekening bank telah menjadi bisnis ilegal baru yang mempercepat kejahatan finansial, termasuk judi online dengan potensi transaksi mencapai Rp1.100 triliun jika tidak ada intervensi.

 Modus Operandi dan Risiko Hukum  

BACA JUGA:Bikin Warganet Ngamuk, PPATK Akhirnya Buka Kembali Blokiran Jutaan Rekening yang Tidak Aktif!

BACA JUGA:Prabowo Mendadak Panggil Kapolri, Jaksa Agung hingga Kepala PPATK ke Istana, Ada Apa?

Para pelaku menggunakan berbagai modus untuk menarik korban, seperti:  

1. Tawaran Imbalan Tinggi 

Pelaku menawarkan bayaran untuk membuka rekening baru atau menyerahkan akses rekening, sering kali dengan narasi "kerja sama bisnis" yang tidak jelas.  

Bikin Gaduh ini Modus Jual Beli Rekening Bank di Medsos, Yuk Ketahui Jangan Sampai Tertipu

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - di era digital yang semakin canggih media sosial tidak hanya menjadi sarana komunikasi tetapi juga wadah bagi aktivitas ilegal, salah satunya adalah jual beli rekening bank.

fenomena ini kian marak terutama di platform seperti facebook, telegram dan whatsapp di mana grup-grup khusus menawarkan rekening bank untuk berbagai keperluan, termasuk aktivitas kriminal seperti judi online, penipuan, dan pencucian uang. 

praktik jual beli rekening bank berlangsung secara terang-terangan di media sosial, khususnya di platform seperti facebook di mana setidaknya ditemukan 17 grup yang menjadi wadah transaksi ini. 

penjual menawarkan buku tabungan, kartu atm, dan bahkan akses mobile banking dengan harga bervariasi, mulai dari rp350.000 hingga rp1,25 juta per paket rekening, tergantung bank dan kelengkapan data yang disediakan.  

para pelaku biasanya menargetkan kalangan menengah ke bawah, menawarkan imbalan uang untuk membuka rekening baru atau menyerahkan data pribadi seperti ktp.

salah satu contoh kasus melibatkan seorang penjual bernama agus, yang menawarkan rekening bca seharga rp500.000 di grup facebook "jual beli rekening". 

selain itu, pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan () menyebutkan bahwa jual beli rekening bank telah menjadi bisnis ilegal baru yang mempercepat kejahatan finansial, termasuk judi online dengan potensi transaksi mencapai rp1.100 triliun jika tidak ada intervensi.

 modus operandi dan risiko hukum  

para pelaku menggunakan berbagai modus untuk menarik korban, seperti:  

1. tawaran imbalan tinggi 

pelaku menawarkan bayaran untuk membuka rekening baru atau menyerahkan akses rekening, sering kali dengan narasi "kerja sama bisnis" yang tidak jelas.  

2. penggunaan identitas palsu

data ktp orang lain digunakan untuk mendaftar nomor ponsel atau akun media sosial, yang kemudian dipakai untuk transaksi ilegal.  

3. penyalahgunaan akun kyc 

dalam industri kripto, akun yang sudah terverifikasi (know your customer) dijual di media sosial, meningkatkan risiko penipuan dan pencucian uang. 

menurut ocbc bank, jual beli rekening bank adalah tindakan ilegal yang berbahaya terutama bagi penjual rekening, karena dapat menjerat mereka dalam kasus pidana seperti penipuan, pencucian uang atau pendanaan terorisme.

 konsekuensi hukumnya bisa berupa denda hingga penjara, sesuai dengan undang-undang informasi dan transaksi elektronik (uu ite) dan regulasi anti-pencucian uang.  

fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. 

ppatk mencatat bahwa dana bansos sebesar rp2,1 triliun mengendap di lebih dari 10 juta rekening yang tidak aktif, yang berpotensi disalahgunakan untuk aktivitas ilegal. 

selain itu, rendahnya literasi keuangan, yang menurut otoritas jasa keuangan (ojk) hanya mencapai sekitar 60%, memperparah masalah ini. 

tanggapan netizen di media sosial  

"rekening yg mencuriga kan ya sila kan di cek tapi jangan mengganggu rekening yg lain dong," @kilik_panji.

"terutama ewallet. pernah ada yang tawar 200k ewallet dana premium," tulis @ilyasss_.

"nah ini perlu dukungan (ppatk)" tambah netizen lainnya.

netizen juga menunjukkan kekhawatiran tentang rendahnya literasi digital dan keamanan data pribadi. 

tips menghindari jebakan jual beli rekening bank  

untuk melindungi diri dari modus ini, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:  

1. jaga data pribadi

jangan pernah membagikan ktp, pin, atau kata sandi kepada pihak yang tidak dikenal.  

2. waspadai tawaran mencurigakan

hindari tawaran imbalan tinggi untuk membuka rekening atau menyerahkan akses perbankan.  

3. gunakan keamanan ekstra

aktifkan autentikasi dua faktor (2fa) pada mobile banking dan selalu logout setelah selesai bertransaksi.  

4. laporkan aktivitas mencurigakan

segera hubungi bank atau ojk jika menemukan indikasi penyalahgunaan rekening.   

Tag
Share