Jurnalis Gaza Rela Tukar Kamera dengan Tepung Demi Selamatkan Keluarga
Jurnalis Gaza menukar kamera dan peralatan kerja demi mendapatkan tepung untuk keluarganya. Krisis kemanusiaan di Gaza telah menyebabkan ratusan korban jiwa akibat kelaparan.--
BACAKORAN .CO – Sebuah kisah memilukan datang dari jantung krisis kemanusiaan di Gaza.
Basheer Abu Alshaer, seorang jurnalis lepas asal Palestina, mengambil keputusan yang menghancurkan hati: menukar kamera kesayangannya dengan sekarung tepung, demi memberi makan keluarganya yang kelaparan.
“Jika harganya adalah menyelamatkan anak-anak saya dari kematian, saya rela,” ujarnya lirih, sambil menatap kamera yang selama bertahun-tahun menjadi saksi perjalanannya meliput perang dan merekam kebenaran.
Bagi Basheer, kamera adalah “mata ketiga” yang membawanya ke medan berita, namun di tengah krisis ini, yang terpenting bukan lagi liputan, melainkan sepotong roti untuk tujuh anaknya yang sudah berhari-hari tidak makan.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Petir Mengguncang Bogor! Pohon Tumbang Picu Kemacetan Parah
BACA JUGA:Duel Panas El Rumi vs Jefri Nichol Cuma 38 Detik, Bahu Copot Isyaratkan Pensiun Tinju dan Lirik MMA
“Pasar kosong. Sepotong roti hanyalah mimpi. Anak-anak saya kelaparan, tak ada lagi makanan di rumah. Kamera ini satu-satunya yang tersisa,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Sudah lebih dari 145 hari Gaza terjebak dalam kelaparan akibat blokade total.
Perbatasan ditutup rapat, bantuan kemanusiaan terhenti, dan stok pangan lenyap dari pasar.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, wilayah tersebut membutuhkan setidaknya 500.000 karung tepung per minggu untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih parah.
BACA JUGA:Kematian Prada Lucky Buat Publik Marah, 4 Oknum TNI Ditetapkan Sebagai Tersangka!
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 188 orang tewas akibat kelaparan — mayoritas anak-anak dan lansia.
Situasi ini membuat titik distribusi bantuan menjadi tempat berbahaya.