bacakoran.co

Ketum MUI Minta Brimob Pelindas Driver Ojol Ditindak Tegas: Demokrasi Harus Dijaga, Aparat Harus Jadi Pengayom

Ketum MUI minta brimob pelindas driver ojol ditindak tegas: demokrasi harus dijaga, aparat harus jadi pengayom--

BACAKORAN.CO — Tragedi tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, memicu gelombang duka dan kecaman dari berbagai pihak.

Salah satu suara paling lantang datang dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, yang menyampaikan belasungkawa sekaligus menyerukan penegakan hukum dan introspeksi nasional.

KH Anwar Iskandar menyampaikan doa untuk almarhum Affan dan keluarganya, seraya mengingatkan bahwa tragedi ini bukan sekadar insiden, melainkan luka kemanusiaan yang harus menjadi perhatian serius.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum Affan mendapatkan magfirah Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan,” ucap Anwar seperti dikutip tim bacakoran.co dari Media Indonesia pada 29/08/2025.

BACA JUGA:Identitas Affan Kurniawan, Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob: Keluarga Syok, Komnas HAM Angkat Bicara

BACA JUGA:Bukan Satu Korban! Dua Pengemudi Ojol Dilindas Mobil Brimob, Satu Tewas di Lokasi

Anwar menyesalkan adanya korban jiwa dalam aksi yang seharusnya menjadi ruang ekspresi demokrasi.

Ia meminta agar pelaku yang melindas Affan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku, dan mendorong pimpinan tertinggi aparat untuk hadir langsung menyampaikan empati kepada keluarga korban.

“Pimpinan tertinggi aparat juga perlu hadir melayat dan menyampaikan permintaan maaf agar empati terhadap korban benar-benar terasa,” tegasnya.

Sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Kediri dan Wakil Rais Aam PBNU, Anwar mengingatkan bahwa insiden ini bisa memicu kemarahan masyarakat yang sudah lama tertekan oleh berbagai beban hidup—mulai dari sulitnya mencari pekerjaan, kenaikan pajak, hingga ketidakpastian ekonomi.

BACA JUGA:Massa Bakar Mobil yang Parkir di Depan Mako Brimob Polda Metro Imbas Driver Ojol yang Tewas Dilindas Rantis

BACA JUGA:Driver Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob Saat Demo di DPR, Kapolda Metro Jaya Tanggung Biaya Pemakaman

“Suasana kehidupan rakyat yang makin berat ini menuntut kepekaan sosial tinggi dari para elite politik agar masyarakat merasakan kehadiran negara,” ujarnya.

Anwar menyerukan agar seluruh elemen bangsa memperkuat rasa cinta terhadap NKRI dengan saling menghormati.

Ketum MUI Minta Brimob Pelindas Driver Ojol Ditindak Tegas: Demokrasi Harus Dijaga, Aparat Harus Jadi Pengayom

Melly

Melly


bacakoran.co — tragedi tewasnya affan kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) brimob saat aksi unjuk rasa di depan gedung dpr ri, memicu gelombang duka dan kecaman dari berbagai pihak.

salah satu suara paling lantang datang dari ketua umum majelis ulama indonesia (mui), kh anwar iskandar, yang menyampaikan belasungkawa sekaligus menyerukan penegakan hukum dan introspeksi nasional.

kh anwar iskandar menyampaikan doa untuk almarhum affan dan keluarganya, seraya mengingatkan bahwa tragedi ini bukan sekadar insiden, melainkan luka kemanusiaan yang harus menjadi perhatian serius.

“inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. semoga almarhum affan mendapatkan magfirah allah swt dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan,” ucap anwar seperti dikutip tim bacakoran.co dari  pada 29/08/2025.

anwar menyesalkan adanya korban jiwa dalam aksi yang seharusnya menjadi ruang ekspresi demokrasi.

ia meminta agar pelaku yang melindas affan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku, dan mendorong pimpinan tertinggi aparat untuk hadir langsung menyampaikan empati kepada keluarga korban.

“pimpinan tertinggi aparat juga perlu hadir melayat dan menyampaikan permintaan maaf agar empati terhadap korban benar-benar terasa,” tegasnya.

sebagai pengasuh pondok pesantren al amin kediri dan wakil rais aam pbnu, anwar mengingatkan bahwa insiden ini bisa memicu kemarahan masyarakat yang sudah lama tertekan oleh berbagai beban hidup—mulai dari sulitnya mencari pekerjaan, kenaikan pajak, hingga ketidakpastian ekonomi.

“suasana kehidupan rakyat yang makin berat ini menuntut kepekaan sosial tinggi dari para elite politik agar masyarakat merasakan kehadiran negara,” ujarnya.

anwar menyerukan agar seluruh elemen bangsa memperkuat rasa cinta terhadap nkri dengan saling menghormati.

ia juga mengingatkan aparat penegak hukum untuk menjadi pengayom, bukan sumber ketakutan bagi rakyat.

“aparat harus meningkatkan empati, bukan membuat rakyat merasa terancam oleh kehadiran mereka,” katanya.

ia menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani aksi unjuk rasa agar tragedi serupa tidak terulang. 

demokrasi, menurutnya, harus dijaga dengan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.

di akhir pernyataannya, anwar meminta pemerintah untuk berani melakukan introspeksi terhadap semua aspirasi masyarakat dan menjadikan suara rakyat sebagai dasar pengambilan kebijakan.

“dengan demikian, tercipta harmoni antara pemerintah dan rakyat. pemerintah harus menjadi pelayan yang baik, bukan sebaliknya,” pungkasnya.

tragedi affan kurniawan menjadi titik refleksi penting bagi bangsa indonesia.

seruan dari ketua umum mui menegaskan bahwa demokrasi bukan hanya soal kebebasan berpendapat, tetapi juga soal empati, keadilan, dan kehadiran negara dalam melindungi warganya.

penanganan kasus ini akan menjadi ujian nyata bagi komitmen aparat dan pemerintah dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.

Tag
Share