13 Penyakit Jiwa Ini Bisa Hilang dengan Puasa, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
dr. Zaidul Akbar ungkap 13 penyakit mental yang bisa hilang lewat puasa./Kolase Bacakoran.co--Youtube dr. Zaidul Akbar dan Freepik
BACAKORAN.CO - Puasa bukan hanya praktik menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebuah proses penyembuhan yang menyentuh dimensi fisik dan spiritual manusia.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram @zaidulakbar pada Sabtu (23/3/2024), pakar herbal sekaligus pendakwah dr. Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa puasa yang dijalankan dengan benar mampu menghilangkan berbagai penyakit mental dan spiritual yang sering kali mengganggu keseimbangan hidup.
Puasa Sebagai Terapi Holistik
Menurut dr. Zaidul Akbar, puasa memiliki kekuatan luar biasa untuk membersihkan jiwa dan menyehatkan tubuh.
BACA JUGA:dr. Zaidul Akbar Ungkap Organ Tubuh yang Paling Penting sebagai Kunci Hidup Berkah dan Damai
Ia menekankan bahwa manfaat puasa tidak hanya bersifat fisik, seperti detoks dan perbaikan metabolisme, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan spiritual yang lebih dalam.
“Dan masih banyak lagi penyakit lainnya yang dengan puasa, itu akan dihilangkan Allah,” tulisnya.
Dalam penjelasannya, dr. Zaidul menyebutkan setidaknya 13 jenis penyakit mental dan spiritual yang dapat berkurang atau bahkan hilang melalui praktik puasa yang benar. Di antaranya:
- Penyakit kebodohan
- Penyakit suka menggunjing
- Penyakit tergesa-gesa
- Penyakit merasa lebih baik dari orang lain
- Penyakit kesedihan
- Penyakit malas
- Penyakit ketakutan
- Penyakit pengecut
- Penyakit kecemasan
- Penyakit pelit
- Penyakit hasad
- Penyakit buruk sangka
- Penyakit hati yang sempit
BACA JUGA:Stop Buang Jeroan! Ini Kata dr. Zaidul Akbar soal Manfaat dan Cara Olahnya Supaya Gak Kolesterol
Penyakit-penyakit tersebut, menurutnya, bukan hanya mengganggu hubungan sosial, tetapi juga merusak kualitas hidup dan ketenangan batin seseorang.
Dua Syarat Utama Agar Puasa Berdampak
Namun, dr. Zaidul Akbar menegaskan bahwa manfaat besar dari puasa hanya bisa dirasakan jika dilakukan dengan memenuhi dua syarat utama.
Pertama, puasa harus dijalankan seperti yang dilakukan oleh para salafus sholeh, yakni dengan mengurangi makan berlebihan.
Kedua, memperbanyak tadabur Al-Qur’an, baik dengan membaca, memahami tafsir, menghafal, maupun merenungi maknanya.