bacakoran.co

Tangis Perpisahan di Gudang Garam: Ribuan Buruh Di-PHK Setelah Belasan Tahun Mengabdi

Tangis Perpisahan di Gudang Garam: Ribuan Buruh Di-PHK Setelah Belasan Tahun Mengabdi--Kilat

BACAKORAN.CO - Sebuah video yang beredar luas di media sosial telah menggugah hati banyak orang.

Video tersebut memperlihatkan momen haru ketika para karyawan PT Gudang Garam, salah satu perusahaan rokok terbesar dan tertua di Indonesia, harus mengakhiri masa kerja mereka setelah belasan tahun mengabdi.

Dalam rekaman itu, tampak para pekerja berbaris rapi, saling bersalaman satu sama lain sebagai bentuk perpisahan yang penuh makna.

Wajah-wajah mereka menyiratkan kesedihan mendalam, dan tak sedikit yang menitikkan air mata.

BACA JUGA:Polres Metro Jakarta Timur Tetapkan 12 Tersangka dalam Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya, Termasuk Provokator!

BACA JUGA:Puluhan Musisi Boikot Pestapora 2025! Kiki Ucup Akhirnya Hentikan Sponsor PT Freeport

Tangisan pun pecah di antara pelukan dan jabat tangan, menandai berakhirnya sebuah babak panjang dalam hidup mereka.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ini menjadi sorotan publik, terutama karena menyangkut ribuan buruh yang telah lama menggantungkan hidupnya pada perusahaan tersebut.

Said Iqbal, Presiden Partai Buruh sekaligus tokoh penting dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), turut angkat bicara.

Dikutip bacakoran.co dari Disway, Sabtu (6/9), ia menyampaikan bahwa pihaknya baru saja menerima informasi mengenai PHK besar-besaran yang terjadi di PT Gudang Garam.

BACA JUGA:Viral, Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Bikin Heboh, Ratusan Ribu Orang Sudah Tanda Tangan!

BACA JUGA:Arif Budimanta Wafat di Usia 57 Tahun, Mantan Staf Khusus Presiden Jokowi dan Ekonom Terkemuka

Menurut Iqbal, jika kabar tersebut benar adanya, maka hal ini menjadi bukti nyata bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih berada pada titik yang mengkhawatirkan.

Penurunan konsumsi rokok, yang selama ini menjadi salah satu indikator ekonomi informal, menunjukkan bahwa masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan sekunder.

Tangis Perpisahan di Gudang Garam: Ribuan Buruh Di-PHK Setelah Belasan Tahun Mengabdi

Ayu

Ayu


bacakoran.co - sebuah video yang beredar luas di media sosial telah menggugah hati banyak orang.

video tersebut memperlihatkan momen haru ketika para karyawan pt gudang garam, salah satu perusahaan rokok terbesar dan tertua di indonesia, harus mengakhiri masa kerja mereka setelah belasan tahun mengabdi.

dalam rekaman itu, tampak para pekerja berbaris rapi, saling bersalaman satu sama lain sebagai bentuk perpisahan yang penuh makna.

wajah-wajah mereka menyiratkan kesedihan mendalam, dan tak sedikit yang menitikkan air mata.

tangisan pun pecah di antara pelukan dan jabat tangan, menandai berakhirnya sebuah babak panjang dalam hidup mereka.

pemutusan hubungan kerja (phk) massal ini menjadi sorotan publik, terutama karena menyangkut ribuan buruh yang telah lama menggantungkan hidupnya pada perusahaan tersebut.

said iqbal, presiden partai buruh sekaligus tokoh penting dalam konfederasi serikat pekerja indonesia (kspi), turut angkat bicara.

dikutip bacakoran.co dari disway, sabtu (6/9), ia menyampaikan bahwa pihaknya baru saja menerima informasi mengenai phk besar-besaran yang terjadi di pt gudang garam.

menurut iqbal, jika kabar tersebut benar adanya, maka hal ini menjadi bukti nyata bahwa daya beli masyarakat indonesia masih berada pada titik yang mengkhawatirkan.

penurunan konsumsi rokok, yang selama ini menjadi salah satu indikator ekonomi informal, menunjukkan bahwa masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan sekunder.

namun, iqbal tidak hanya menyoroti faktor daya beli. ia juga menyinggung persoalan pasokan tembakau yang semakin terbatas, serta kurangnya inovasi dari pt gudang garam dalam mengikuti tren pasar rokok yang terus berubah.

di tengah persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk beradaptasi dengan cepat, baik dari segi produk maupun strategi pemasaran.

sayangnya, menurut iqbal, gudang garam gagal melakukan hal tersebut, sehingga produk mereka mulai kehilangan daya saing di pasaran.

selain itu, kebijakan pemerintah terkait cukai rokok yang terus meningkat juga disebut sebagai salah satu pemicu utama terjadinya phk.

beban pajak yang semakin tinggi membuat perusahaan harus melakukan efisiensi, dan sayangnya, efisiensi itu sering kali berdampak langsung pada tenaga kerja.

“selamatkan industri rokok nasional, selamatkan puluhan ribu buruh yang terancam phk, namun tetap jaga kampanye kesehatan,” tulis iqbal dalam pesannya. 

phk yang terjadi di pt gudang garam bukan hanya berdampak pada karyawan langsung, tetapi juga berpotensi memengaruhi puluhan ribu pekerja lain yang terlibat secara tidak langsung dalam rantai pasok industri rokok.

buruh tembakau, sopir logistik, pedagang kecil, pemilik kontrakan, hingga para suplier bahan baku, semuanya berada dalam ancaman kehilangan mata pencaharian.

jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin ratusan ribu orang akan terdampak secara ekonomi.

melihat situasi ini, pemerintah pusat dan daerah didesak untuk segera turun tangan.

namun, masyarakat berharap agar penanganan kali ini tidak berakhir seperti kasus phk massal di sritex, di mana janji-janji manis tidak diikuti dengan tindakan nyata, bahkan pembayaran tunjangan hari raya (thr) pun tidak dilakukan.

menanggapi isu tersebut, menteri koordinator bidang perekonomian, airlangga hartarto, pada jumat, 5 september 2025, menyatakan bahwa phk massal telah menjadi perhatian utama pemerintah.

ia menegaskan bahwa mencegah phk adalah bagian dari tugas negara. airlangga juga menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan kebijakan deregulasi di sejumlah industri, khususnya di wilayah jawa, yang diharapkan dapat membuka lebih dari 100.000 lapangan kerja baru.

langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka menengah untuk mengatasi gelombang phk yang kini menghantui berbagai sektor.

Tag
Share