Alasan PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri Meski Kurang Setahun Menjabat
PM Jepang Shigeru Ishiba resmi mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya meski baru kurang dari setahun di tengah desakan dan tekanan partai dengan alasan momen yang tepat.--cbc.ca/ist
BACAKORAN.CO - Dunia politik Negeri Sakura dikejutkan keputusan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba yang resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu (7/9/2025) waktu setempat.
Padahal Shigeru Ishiba baru kurang dari setahun menjabat.
Dalam konferensi pers yang digelar di Tokyo, Ishiba menegaskan alasannya mundur karena merasa momentum sudah tepat.
“Negosiasi terkait tarif dengan Amerika Serikat telah selesai, dan saya yakin sekarang saatnya memberi ruang bagi generasi berikutnya,” ujar Ishiba dilansir dari AFP.
BACA JUGA:Kreator Konten di Bogor Dapat Teror Paket Kepala Babi, Polisi Turun Tangan
BACA JUGA:Kasus Figha Lesmana: TikTokers Ditangkap Usai Ajak Demo, Benarkah Anarkis?
Tekanan Politik Menggunung
Keputusan pria berusia 68 tahun ini tak datang tiba-tiba.
Dalam beberapa pekan terakhir, desakan agar ia turun dari jabatannya makin kencang terdengar dari internal Partai Demokrat Liberal (LDP) yang ia pimpin.
Pada Sabtu (6/9/2025) malam, Menteri Pertanian bersama seorang mantan perdana menteri bahkan mendatangi Ishiba untuk membujuknya mundur secara sukarela.
BACA JUGA:PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri, Ini Dampaknya bagi Politik Jepang
BACA JUGA:Geger, Penemuan Mayat Wanita di Mojokerto yang Dimutilasi 65 Bagian, Korban Sempat Hilang Kabar!
Empat pejabat senior LDP, termasuk Wakil Ketua Partai Hiroshi Moriyama, juga telah lebih dulu menyerahkan pengunduran diri mereka sebagai bentuk tekanan.
Hasil Pemilu Jadi Pemicu
Sumber internal menyebutkan, kegagalan LDP meraih suara signifikan dalam pemilu majelis tinggi Juli lalu menjadi pemicu utama.
Para penentang Ishiba menilai ia harus bertanggung jawab penuh atas hasil mengecewakan tersebut.