bacakoran.co - rizky kabah, seorang asal pontianak, kembali menjadi sorotan publik setelah unggahan terbarunya di media sosial memicu kemarahan masyarakat dayak.
dalam video yang viral, rizky berdiri di depan —rumah adat kebanggaan suku dayak—dan menyebut bahwa suku dayak identik dengan ilmu hitam.
“dukun sakti tinggal di rumah ini teman-teman. namanya rumah radakng. dulu suku dayak sangat menganut ilmu hitam, makanya di kalimantan barat terkenal dengan kesaktiannya suku dayak sama ilmu hitam,” ujar rizky dalam video tersebut.
pernyataan tersebut langsung menuai kecaman dari berbagai kalangan, terutama organisasi masyarakat (ormas) dan tokoh adat dayak.
mereka menilai ucapan rizky sebagai bentuk penghinaan terhadap identitas dan martabat suku dayak.
ormas dayak laporkan rizky ke polda kalbar
kasus ini tidak berhenti di ranah media sosial.
sejumlah ormas dayak secara resmi melaporkan rizky kabah ke polda kalimantan barat.
ketua umum mangkok merah kalimantan barat (mmkb), iyen bagago, menyatakan bahwa dirinya mendapat mandat dari berbagai organisasi kepemudaan dayak untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
“semua ormas dayak itu mempercayakan, memberi kuasa kepada saya untuk melaporkan rizky kabah. untuk itu, saya meminta kepada pihak polda kalbar untuk segera menindaklanjuti dan menangkap pelaku. kami tunggu dalam waktu dekat, karena ini kasusnya bukan sepele, ini semua dayak ini,” tegas iyen dilansir bacakoran.co dari berita borneo.
menurutnya, ucapan rizky telah melukai hati masyarakat dayak secara kolektif.
ia menambahkan bahwa pelaporan ini bukan sekadar protes, tetapi bentuk sikap resmi dari komunitas adat yang merasa direndahkan.
sore harinya, iyen bersama beberapa perwakilan masyarakat memberikan keterangan kepada penyidik.
mereka membawa dua orang saksi dan surat kuasa dukungan dari ormas dayak, sesuai permintaan pihak kepolisian.
seruan untuk tindakan tegas dan hukum adat
ketua umum pemuda dayak kalbar, srilinus lino, juga angkat bicara.
ia menilai pernyataan rizky sebagai fitnah yang tidak berdasar dan sangat merugikan masyarakat kalbar.
“kami tegaskan kami tidak membenci siapapun. tapi siapa pun yang berani mengganggu ketenteraman dan kenyamanan masyarakat, khususnya kalbar, maka kami akan bergerak,” ujar srilinus.
ia menekankan bahwa kebebasan berekspresi di media sosial tidak boleh digunakan untuk menyebarkan kebencian terhadap suku atau kelompok tertentu.
menurutnya, tidak ada ruang bagi ujaran kebencian di ruang publik, apalagi di platform digital.
“yang paling penting hari ini kami meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan tindakan tegas karena sudah sangat meresahkan bagi masyarakat kalbar khususnya masyarakat dayak,” tambahnya.
polda kalbar siap tindaklanjuti
direktur reserse kriminal khusus polda kalbar, kombes burhanuddin, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan memeriksa sejumlah saksi.
ia memastikan bahwa rizky kabah akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
“ya pasti (dipanggil). pasti akan kita ambil keterangan yang bersangkutan (rizky kabah),” ujar burhanuddin, jumat (12/9/2025).
ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar.
proses hukum akan berjalan sesuai prosedur.
“saat ini kami masih melakukan pendalaman,” tambahnya.
unggahan rizky kabah juga memicu gelombang komentar pedas dari netizen melalui unggahan ulang akun instagram @feedgramindo yang mengungkit kasus lama rizky saat ia sempat viral karena menghina guru.
"boti kalo dikasih panggung ya begini, tuman jadinya."
"bukannya waktu itu dia di tangkep polisi yg hina guru itu kan? ko bebas?"
"bocah ini lagi.. dia banyak ngehina, abis ngehina gitu, ngehina sapa lagi waktu itu, trs ini jg ngehina lagi, beneran backingan nya siapa sih? kok gk mempan hukum."
"nih orang emg bener2 harus dikasih pelajaran, bukan cuma d tegur doang kyk wktu itu, boti gini mh gaada kapoknya klo gadikasih pelajaran yg bener2 bikin mentalnya rusak."
reaksi publik menunjukkan bahwa kasus ini bukan hanya soal satu video, tapi akumulasi dari perilaku rizky yang dianggap meresahkan dan tidak menunjukkan penyesalan.
