bacakoran.co

Saudi Tegas Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat, Serukan Solusi Dua Negara

Saudi tegas tolak aneksasi israel di tepi barat, serukan solusi dua negara--

BACAKORAN.CO - Arab Saudi kembali menegaskan sikapnya terkait konflik Palestina–Israel.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menolak keras rencana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat.

Menurutnya, Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem adalah satu kesatuan wilayah Palestina yang tidak bisa dipisahkan.

Pernyataan tegas itu disampaikan Pangeran Faisal dalam pertemuan tingkat menteri Aliansi Global untuk Implementasi Solusi Dua Negara di sela Sidang Umum PBB di New York, Rabu (24/9/2025) waktu setempat.

BACA JUGA:Makin Melesat, Tiongkok dan Arab Saudi Siap Pakai QRIS, Ini Keunggulannya!

BACA JUGA:Heboh! Pesiden Prabowo Blak-blakan di Panggung PBB: Desak Dunia Akui Palestina dan Siap Akui Israel

Dalam pernyataannya, Faisal menegaskan bahwa Kerajaan Saudi menolak segala bentuk upaya aneksasi, pembangunan permukiman baru, maupun penggusuran paksa terhadap warga Palestina.

Ia menekankan bahwa yang diperlukan sekarang adalah pemberdayaan Otoritas Palestina dan dukungan penuh terhadap rencana Arab-Islam untuk rekonstruksi dan pemulihan kawasan.

“Realitas pendudukan terus melanggengkan genosida, kelaparan, dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci Muslim maupun Kristen,” tegas Faisal seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (25/9/2025).

Arab Saudi, lanjutnya, akan terus mendorong upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan untuk mewujudkan negara Palestina merdeka dengan perbatasan 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

BACA JUGA:Pidato Macron di PBB Soal Palestina Bikin Prabowo Standing Ovation

BACA JUGA:Hamas Sebut Pengakuan Palestina oleh Negara-Negara Barat Tak Cukup, Tegaskan Ini!

Dalam forum yang sama, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyampaikan komitmennya kepada para pemimpin Arab dan Islam.

Ia berjanji tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat sebagai bagian dari upaya penyelesaian perang di Gaza.

Saudi Tegas Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat, Serukan Solusi Dua Negara

Melly

Melly


bacakoran.co - arab saudi kembali menegaskan sikapnya terkait konflik palestina–israel.

menteri luar negeri arab saudi, pangeran faisal bin farhan, menolak keras rencana israel untuk mencaplok wilayah tepi barat.

menurutnya, gaza, tepi barat, dan yerusalem adalah satu kesatuan wilayah yang tidak bisa dipisahkan.

pernyataan tegas itu disampaikan pangeran faisal dalam pertemuan tingkat menteri aliansi global untuk implementasi solusi dua negara di sela sidang umum pbb di new york, rabu (24/9/2025) waktu setempat.

dalam pernyataannya, faisal menegaskan bahwa kerajaan saudi menolak segala bentuk upaya aneksasi, pembangunan permukiman baru, maupun penggusuran paksa terhadap warga palestina.

ia menekankan bahwa yang diperlukan sekarang adalah pemberdayaan otoritas palestina dan dukungan penuh terhadap rencana arab-islam untuk rekonstruksi dan pemulihan kawasan.

“realitas pendudukan terus melanggengkan genosida, kelaparan, dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci muslim maupun kristen,” tegas faisal seperti dikutip al arabiya, kamis (25/9/2025).

arab saudi, lanjutnya, akan terus mendorong upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan untuk mewujudkan negara palestina merdeka dengan perbatasan 1967 dan yerusalem timur sebagai ibu kota.

dalam forum yang sama, presiden amerika serikat donald trump juga menyampaikan komitmennya kepada para pemimpin arab dan islam.

ia berjanji tidak akan mengizinkan israel mencaplok tepi barat sebagai bagian dari upaya penyelesaian perang di gaza.

trump bahkan memperkenalkan rencana perdamaian 21 poin dalam pertemuan yang digelar selasa (23/9/2025) bersama para pemimpin dari qatar, yordania, turki, indonesia, pakistan, mesir, uni emirat arab, dan arab saudi.

utusan trump untuk timur tengah, steve witkoff, menyebut bahwa rencana tersebut bertujuan untuk menjawab kekhawatiran israel sekaligus negara-negara arab di kawasan.

ia optimistis dalam beberapa hari mendatang akan ada “terobosan besar” dalam upaya menuju perdamaian.

meski ada tekanan internasional, pemerintah israel di bawah pimpinan perdana menteri benjamin netanyahu tetap menunjukkan sikap keras. netanyahu berulang kali menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara palestina.

bahkan, ia mengisyaratkan niat israel untuk memperluas kontrol atas wilayah yang selama ini diduduki.

sikap tegas arab saudi menolak aneksasi israel atas tepi barat menjadi sinyal kuat bahwa isu palestina tetap menjadi perhatian utama dunia arab.

dengan dukungan berbagai negara, termasuk as yang kini membawa rencana perdamaian baru, dunia menanti apakah konflik panjang ini bisa menemukan jalan keluar melalui solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan.

Tag
Share