bacakoran.co - keriting meroket hingga tembus rp 60.767 per kilogram di tingkat konsumen.
pun bongkar biang kerok harga cabai bisa melambung jauh, di atas harga acuan.
imbas panen amburadu?
kepala bapanas, arief prasetyo adi, mengungkap cuaca ekstrem masih menjadi “biang kerok” terbesar.
“curah hujan tinggi dan angin kencang memengaruhi tanaman cabai petani kita. tren ini mirip tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
akibatnya, pasokan cabai merah keriting (cmk) menipis dan harga pun melambung.
petani alih tanam, pasokan menyusut
bukan hanya cuaca, arief menambahkan bahwa banyak petani beralih menanam cabai rawit merah, sehingga stok cabai merah keriting kian terbatas.
“peralihan ini langsung berdampak pada jumlah pasokan di pasar,” tegasnya.
data bapanas: harga melejit di pasar konsumen
menurut catatan resmi bapanas harga cabai merah kerinting di tingkat produsen rp 51.662 per kg, dan tingkat konsumen rp 60.767 per kg.
angka ini jauh di atas harga acuan pembelian (hap) maupun harga acuan penjualan (hap).
namun, beberapa daerah produsen seperti sulawesi utara dan kalimantan selatan masih mencatat harga dalam kisaran normal rp 22 ribu–rp 29.600 per kg.
upaya redam “pedas” harga
untuk menahan laju kenaikan, bapanas menggerakkan program fasilitasi distribusi pangan (fdp) agar pasokan antar-daerah saling terhubung.
“kita harus ciptakan konektivitas daerah agar harga tetap terjaga,” papar arief.
selain itu, gerakan pangan murah (gpm) dan operasi pasar murah terus digencarkan demi menekan gejolak harga di tingkat konsumen.
tekanan berat ke petani
bapanas juga menyoroti turunnya nilai tukar petani hortikultura (ntph) yang anjlok 6,21% menjadi 122,89 pada agustus 2025, dari rekor 131,04 di juli.
“penurunan ini pertanda pendapatan petani cabai ikut tertekan,” ungkap arief.
prediksi: fluktuasi berlanjut
arief memperkirakan harga cabai merah keriting masih akan naik-turun setidaknya sebulan ke depan.
ia meminta seluruh pemerintah daerah, pelaku usaha, dan petani memperkuat koordinasi demi menstabilkan pasokan sekaligus melindungi pendapatan petani.