bacakoran.co - ibu-ibu pasti lagi pusing banget akhir-akhir ini karena kabar jatah makan yang banyak banget keracunan di media massa.

apalagi beberapa siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, hingga sakit perut setelah menyantap lauk ayam goreng yang diduga sudah basi.

kasus ini membuat orang tua semakin khawatir terhadap keamanan makanan yang diberikan kepada anak-anak melalui program mbg.

agar kejadian serupa tidak terulang, anak-anak perlu dibekali pengetahuan sederhana tentang cara mengenali lauk.

khususnya ayam goreng basi atau beracun, sehingga bisa menghindari risiko .

berikut ini adalah tips praktis yang bisa diajarkan kepada anak-anak.

1. perhatikan bau ayam goreng

ayam goreng yang masih segar biasanya memiliki aroma gurih yang khas. namun, jika ayam goreng sudah mulai basi:

baunya menjadi asam atau menyengat.

terkadang tercium bau amis busuk.

bisa juga tercium bau aneh seperti bau obat atau bahan kimia jika ayam sudah tercemar.

ajarkan anak untuk berhati-hati jika mereka mencium bau ayam yang berbeda dari biasanya. lebih baik tidak dimakan jika ragu.

2. cek warna ayam goreng

warna ayam goreng yang normal adalah cokelat keemasan dengan daging putih kecokelatan di dalam. anak perlu waspada jika:

warna daging ayam berubah menjadi abu-abu atau kehijauan.

bagian luar ayam terlihat pucat, tidak merata, atau terlalu hitam gosong.

ada bercak-bercak aneh pada daging ayam.

perubahan warna ini bisa menjadi tanda kalau ayam sudah basi atau terkontaminasi.

3. rasakan tekstur daging

ayam goreng yang sehat seharusnya memiliki tekstur padat dan tidak lembek berlebihan. anak-anak bisa dikenalkan tanda-tanda berikut:

ayam basi biasanya terasa lebih lembek, licin, dan berlendir.

jika disentuh, terasa agak lengket.

kadang ada serabut daging yang mudah hancur.

kalau anak sudah menemukan tanda seperti ini, sebaiknya tidak dimakan.

4. waspadai rasa yang aneh

salah satu ciri makanan beracun adalah rasanya yang tidak wajar. walaupun anak-anak biasanya suka ayam goreng, mereka perlu berhenti makan jika:

rasanya asam, pahit, atau getir.

ada rasa logam yang aneh di lidah.

tidak terasa gurih seperti biasanya.

orang tua bisa menekankan bahwa lebih baik membuang makanan daripada sakit karena keracunan.

5. perhatikan minyak dan bumbu

minyak bekas pakai berkali-kali bisa membuat ayam goreng lebih cepat basi. tanda-tandanya:

minyak berwarna sangat hitam pekat.

bumbu ayam terasa pahit.

kulit ayam terasa terlalu berminyak dan berbau tengik.

ini bisa menjadi salah satu penyebab ayam tidak layak makan.

6. amati kondisi kemasan mbg

karena program mbg sering membagikan lauk dalam boks atau bungkus sekali pakai, anak-anak juga harus memperhatikan kemasannya.

jika boks penyok, bocor, atau sudah terbuka, ada kemungkinan makanan terkontaminasi.

kemasan yang terlalu panas dan lama dibiarkan juga bisa membuat ayam cepat basi.

ajarkan anak untuk lebih berhati-hati sebelum makan.

7. kenali gejala keracunan makanan

selain mengenali ciri ayam goreng basi, anak juga perlu tahu gejala keracunan makanan agar bisa segera mencari pertolongan. gejala umum meliputi:

sakit perut mendadak, mual dan muntah, diare, pusing atau lemas.

jika anak merasa gejala ini muncul setelah makan lauk mbg, segera hentikan makan dan lapor pada guru atau orang tua.

8. peran orang tua dan sekolah

orang tua sebaiknya ikut mengawasi kualitas makanan mbg yang dibawa anak dari sekolah. sekolah juga harus lebih ketat dalam:

memilih vendor penyedia makanan.

menyediakan tempat penyimpanan makanan yang bersih.

mengajarkan edukasi keamanan pangan pada siswa.

dengan kerjasama semua pihak, risiko keracunan bisa ditekan.

kasus keracunan makanan dari program mbg menjadi pelajaran penting bahwa keamanan pangan untuk anak-anak harus menjadi prioritas.

anak-anak perlu dibekali pengetahuan sederhana untuk mengenali ayam goreng basi atau beracun, mulai dari bau, warna, tekstur, rasa, hingga kondisi kemasannya.

selain itu, peran orang tua, sekolah, dan sangat penting dalam memastikan distribusi makanan bergizi benar-benar aman.

dengan edukasi yang tepat, anak-anak bisa lebih waspada dan terhindar dari bahaya makanan beracun.