bacakoran.co

Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Fondasi Lemah Diduga Jadi Penyebab!

Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Fondasi Lemah Diduga Jadi Penyebab--BBC

Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Fondasi Lemah Diduga Jadi Penyebab!

Ayu

Ayu


bacakoran.co - bangunan empat lantai di pondok pesantren al khoziny, sidoarjo, roboh secara tragis pada senin, 29 september 2025.

musibah ini terjadi hanya beberapa jam setelah proses pengecoran lantai teratas rampung di pagi hari.

sekitar pukul 15.00 wib, saat para santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai bawah, struktur bangunan tiba-tiba runtuh hingga menyisakan puing-puing di lantai dasar.

deputi operasi dan kesiapsiagaan basarnas, edy prakoso, menduga penyebab utama ambruknya bangunan adalah fondasi yang tidak mampu menopang beban konstruksi.

“diduga fondasi tidak kuat sehingga bangunan dari lantai empat runtuh hingga lantai dasar,” ujarnya.

arsitek sekaligus dosen binus university, denny setiawan, menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap struktur bangunan.

ia mempertanyakan apakah pembangunan melibatkan tenaga ahli seperti insinyur sipil atau arsitek, serta apakah metode pengecoran telah sesuai standar.

“jangan-jangan triplek yang digunakan berkualitas rendah, sehingga mudah ambruk,” katanya.

denny juga menyoroti kemungkinan fondasi yang terlalu kecil dan tipis, yang seharusnya hanya menopang dua lantai, bukan tiga atau empat.

ia menambahkan bahwa jika bangunan memiliki imb atau pbg, maka seharusnya perencanaan melibatkan ahli konstruksi.

ceo sobatbangun, taufiq hidayat, turut menegaskan bahwa bangunan yang roboh tanpa faktor bencana alam kemungkinan besar memiliki struktur yang lemah.

ia menjelaskan bahwa beton baru mencapai kekuatan maksimum setelah 28 hari, meski bisa diinjak sebelumnya.

“kalau mau melihat secara adil, proses pembangunannya harus ditelusuri,” tegasnya.

pakar teknik sipil dari its, mudji irmawan, menyebut bahwa bangunan tersebut tidak dirancang untuk bertingkat.

awalnya hanya satu lantai, namun seiring bertambahnya jumlah santri, lantai dua dan tiga ditambahkan tanpa perhitungan teknis yang matang.

“beban terus ditambah tanpa perencanaan sejak awal, ini tidak sesuai kaidah teknis,” ujarnya.

pengasuh ponpes, kh abdus salam mujib, mengungkapkan bahwa pengecoran dilakukan sejak pagi dan diperkirakan selesai sekitar pukul 12 siang.

saat salat asar berlangsung, terdengar suara seperti batu jatuh yang makin lama makin keras, hingga akhirnya bangunan runtuh.

tragedi ini menimpa lebih dari 140 santri. hingga kamis, 2 oktober 2025, pukul 16.00 wib, bnpb mencatat 108 korban berhasil dievakuasi, lima di antaranya meninggal dunia.

sekitar 59 santri masih terjebak di bawah reruntuhan, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Tag
Share